Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin terpaksa menunda lebih lanjut pengembangan kampung baru dan hijau di bantaran sungai Martapura di kawasan kelurahan Sungai Bilu, Banjarmasin Timur karena terjadi pandemi COVID-19
Menurut Kabid Kawasan Pemukiman Dinas Perumahan dan Pemukiman Kumuh (Disperkim) Kota Banjarmasin Agus Hari W di Banjarmasin, Selasa, sebenarnya pemerintah kota sudah menganggarkan kelanjutan pengembangan kawasan kampung biru dan hijau sebagai pemandangan wisata susur sungai, namun karena terjadi pandemi COVID-19, hingga ditunda.
Diungkapkan dia, kawasan kampung biru dan hijau itu rencananya tahun ini dibangunkan dermaga dan dibuatkan jaring penangkap sampah sungai yang dibentang di bawah jembatan titian depan rumah warga tersebut.
"Tapi karena anggaran untuk penanganan COVID-19 di kota kita besar, maka tertarik ke sana," papar Agus.
Namun, kata dia, di awal tahun program pembenahan infrastruktur di kampung biru tersebut sempat dilakukan berupa pengecatan rumah warga.
"Lebih sepuluh rumah sudah dicat, ada juga pengecoran jalan jembatan, sempat itu saja, kan pada Maret relokasi anggaran untuk penanganan COVID-19 di mulai, termasuk anggaran untuk pengembangan kampung biru dan hijau ini," paparnya.
Menurut dia, pengembangan kampung biru dan hijau ini tidak semuanya didanai APBD, namun juga ada bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Dalam perencanaannya, kata Agus, kampung biru dan hijau ini akan disatukan jembatan titiannya, bahkan akan berlanjut hingga sampai ke kampung Sasirangan.
Menurut dia, pengembangan kampung biru dan hijau ini termasuk juga kampung Sasirangan, sebagai langkah penataan pemukiman di bantaran sungai Martapura, hingga terlihat rapi dengan dibuat jembatan yang membatasi pemukiman dengan sungai, semua rumah dicat sama, biru dan hijau.
"Pengembangan kampung biru dan hijau ini sejak 2017 lalu, kalau kita berwisata susur sungai Martapura, terlihat lebih indah sekarang pemandangannya, semua rumah di pinggiran sungai cat sama, kurang terlihat kumuh," ujarnya.
Agus mengatakan, pemerintah kota akan membangunkan dermaga di kampung biru dan hijau tersebut, hingga wisatawan akan bisa mampir untuk melihat keunikan kawasan tersebut, juga budaya masyarakatnya.
"Dengan pariwisata itu kita harap perekonomian masyarakat di sana juga bisa naik, khususnya bagi pedagang dan lainnya," pungkas Agus.