Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalsel, Machli Riyadi mengungkapkan daerahnya sudah mendapatkan alat PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mempercepat proses pemeriksaan sampel swab pasien COVID-19.
"Pengadaan alat PCR ini senilai Rp2,5 miliar yang dananya diambil dari Dana Tidak Terduga (DTT) tahap 2 dari pos percepatan penanganan COVID-19 di Kota Banjarmasin," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.
Menurut juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin ini, alat PCR itu sudah akan tiba pada Minggu ini di Banjarmasin.
"Minggu depannya target kita buat instalasi sekaligus pelatihan tenaga kesehatan yang sudah dipersiapkan untuk pengoperasian alat PCR ini," terangnya.
Menurut Machli Riyadi, dengan adanya PCR ini, maka Dinkes Banjarmasin akan lebih cepat melakukan diagnosa dan lebih cepat pula penanganan COVID-19.
"Tentunya alat PCR ini diprioritaskan bagi warga Banjarmasin, tapi tidak menuntup kemungkinan membantu daerah lain jika semple di daerah kita berkurang," bebernya.
Machli Riyadi menyebutkan alat PCR yang segera dimiliki Banjarmasin ini dapat memeriksa sekitar 150 semple tes usap per hari.
"Jadi cepat hasilnya ke luar, bahkan bisa sehari saja," tuturnya.
Kasus positif COVID-19 di Banjarmasin belum turun signifikan, hingga perlu dilakukan deteksi untuk mengetahui penyebarannya sehingga masyarakat diminta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan agar aman dari penuturan virus tersebut.
Bahkan sesuai surat edaran yang sudah dikeluarkan wali kota, terkait pedoman peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus ini, kata Machli, masyarakat diminta tidak melaksanakan kemeriahan yang menimbulkan massa banyak.
"Sebab kelurahan di daerah kita masih banyak zona merahnya, jadi semua harus tetap waspada, jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan," pungkasnya.
Banjarmasin bakal miliki alat PCR seharga Rp2,5 M
Sabtu, 8 Agustus 2020 8:35 WIB