Banjarmasin (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalsel, Prof Dr H Mujiburahman MA melantik pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) untuk periode 2020-2021.
Selain melantik dua pengurus baru SEMA dan DEMA tersebut, Prof Dr H Mujiburahman MA juga melantik pengurus Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) lainnya, yakni, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) di Aula Zafri Zamzam kantor rektorat, Selasa.
Pelantikan yang digelar secara terbatas dan virtual (daring) dimana dihadiri pula para petinggi rektorat dan fakultas tersebut menetapkan Ketua SEMA adalah Muhammad Zidan Jurdianor dan Ketua DEMA adalah Muhammad Syahri Husaini.
Adapun Ormawa untuk UKM dan UKK yang dilantik adalah pengurus Mapala Maratus diketuai Muhammad Arifin, Korp Sukarela PMI diketuai Muhammad Hilman, Komando Resimen Mahasiswa diketuai Muhammad Ridwan.
Selanjutnya Lembaga Pers Mahasiswa SUKMA diketuai Muhammad Irsyad, Sanggar Bahana Antasari diketuai Rahmat Aidil, Bela Diri Persaudaraan Setia Hati Teratai diketuai Nawaz Syarif, Lembaga Pengajian dan Pengkajian Q diketuai Muhammad Wahyudi, Bela Diri Taekwondo diketuai Muhammad Alfian.
Kemudian Bela Diri Shorinji Kempo Dojo diketuai Rizki Nor Afifah, Sanggar Seni Lukis dan Kaligrafi diketuai Ahmad Riady, Sanggar Musik diketuai Irfan Dhoni Kurniawan, Olahraga diketuai Ari Ariyadi, LPP Islam An-nisa diketuai Nuur Latifah Hasanah, Bela Diri Maedha Yudha diketuai Dandi Siswari dan Lembaga Dakwah Kampus Amal ketuai Muhammad Alfiannoor.
"Dengan sudah dilantiknya ini, maka Ormawa ini sudah legal untuk melaksanakan kegiatan," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H Mujiburahman MA.
Dia menyatakan, sangat pengapresiasi panitia pemilihan UIN Antasari yang sudah bekerja maksimal dan sukses di saat darurat mewabahnya virus Corona atau COVID-19.
"Kondisi yang sangat memperhatikan saat ini, membuat kami pimpinan di sini harus berpikir panjang mengenai kebijakan perkuliahan dan kegiatan kita di semester depan, belum ada kepastian apapun COVID-19 di Kalsel, khususnya di Banjarmasin akan melandai dan turun," papar Mujiburahman.
Menurut dia, ada dua skenario apabila keadaan seperti ini tidak berubah, yakni, skenario pertama UIN Antasari sudah siap melaksanakan perkuliahan dan kegiatan tetap dengan daring, dan skenario kedua apabila "new normal" bisa sesuai ketentuan WHO, maka perkuliahan bisa dilaksanakan tatap muka dangan daring.
"Semoga wabah ini cepat berlalu, di mana penderita yang diakibatkannya membuat kita lebih bijaksana dan arif memandang hidup, berbuat dan bersikap," tuturnya.
Dia mengungkapkan, musibah ini akan menjadi berarti nantinya di masa depan, paling tidak menjadi cerita dan pengalaman, karenanya harus dilihat dari sudut pandang positifnya.