Tanjung (ANTARA) - Sejak 2018, PT Adaro Indonesia bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan Pulau Bakut yang berada di tengah aliran Sungai Barito.
Selain sebagai kawasan ekosistem tanaman Bakau yang memiliki dwi fungsi kawasan sebagai taman wisata alam serta suaka Bekantan, pulau dengan luas 15,58 hektare ini pun dikembangkan untuk edukasi dan kegiatan ilmiah.
Adaro bersama Universitas Lambung Mangkurat, Dinas Pariwisata Kabupaten Barito Kuala dan Forum Komunitas Hijau menjadikan Taman Wisata Pulau Bakut sebagai sarana edukasi.
Termasuk sebagai kegiatan ilmiah dengan melibatkan generasi muda dalam melestarikan keberagaman hayati yang ada di daerahnya.
Kerja sama ini meliputi pembangunan fasilitas, konservasi flora fauna, pemulihan habitat dan pengembangan pusat rehabilitasi dan edukasi konservasi Bekantan.
Lebih lanjut pengembangan difokuskan kepada sarana dan prasarana penunjang wisata berupa pembangunan jalan bagi wisatawan, penyediaan papan informasi serta sejumlah sarana lainnya, sehingga taman wisata dapat dibuka untuk umum.
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia “Biodiversity is key for better life” #HariLingkunganHidupSedunia #Biodiversity #AdaroBerjuangUntukIndonesia
Adaro - BKSDA kembangkan TWA Bakut sebagai kawasan edukasi
Jumat, 5 Juni 2020 17:18 WIB