Banjarmasin (ANTARA) - Selama pandemi virus Corona atau COVID-19, pemakaian BBM untuk semua jenis di wilayah Kalimantan Selatan turun kisaran 10 hingga 15 persen dari kondisi normal.
Integrated Terminal Manager PT Pertamina Banjarmasin F. Moris Wungubelen, Selasa mengatakan, dalam kondisi normal kabutuhan BBM per hari sekitar 4.000 kiloliter, maka berkurangnya pemakaian selama pandemi 10-15 persen.
"Berkurangnya pemakaian ini terjadi untuk semua jenis BBM, di antaranya, Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamina Dex, Dexlite, Solar," katanya.
Dikatakan, meski kebutuhan solar untuk industri lebih tinggi sekitar 50 persen dari pemakaian ritel atau kendaraan bermotor, pemakaian BBM jenis solar juga terpengaruh berkurang.
Baca juga: P3Migas mendukung Pertamina dalam pendistribusian BBM
Menurut Moris, salah satu penyebab berkurangnya pemakaian adalah, aktifitas masyarakat terhenti akibat pandemi COVID-19, sehingga hal itu menyebabkan turunya permintaan akan BBM.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir akan kekurangan BBM, stok sangat cukup hingga 13 hari ke depan.
"Kebutuhan BBM hingga lebaran bahkan setelahnya masih sangat cukup, sehingga masyarakat atau konsumen tidak perlu khawatir, tidak ada potensi mengganggu beribadah bulan puasa dan perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah (24 Mei)," tuturnya.
Terkait pendistribusian BBM ke daerah-daerah pesisir, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru, semuanya tidak ada masalah.
Baca juga: Pertamina memberi cashback 50 persen untuk 10.000 angkot/hari
"Bahkan di Kotabaru sudah ada terminal induk, kita di Banjarmasin saja mengambil BBM ke Kotabaru menggunakan kapal. BBM di terminal induk itu juga untuk suplai kebutuhan nasional dan internasional," terangnya.
Dan 90 persen, BBM di terminal induk disuplai ke Banjarmasin, demikian Moris.
Baca juga: Kemarin, cetak sawah baru di lahan gambut hingga "cashback" membeli BBM