Martapura, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melestarikan tari tradisional Banjar sehingga tidak hilang ditelan zaman.
"Pemkab mendukung upaya pelestarian seni tari daerah sehingga generasi penerus bisa mengetahui tari daerahnya," kata Bupati Banjar Khairul Saleh melalui Staf Ahli Bidang SDM Mada Taruna di Martapura, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Bupati melalui staf ahli saat membuka pendidikan dan pelatihan seni tari daerah yang diikuti 50 peserta terdiri dari guru, dan pelajar mulai tingkat SD, SMP hingga SMA.
Menurut Bupati, suku Banjar cukup banyak memiliki kesenian tradisional, termasuk seni tari Banjar yang sering dipertontonkan terutama pada acara-acara resmi untuk menyambut tamu dari luar daerah.
"Salah satu tari tradisional Banjar yang cukup dikenal adalah Baksa Kambang yang digambarkan sebagai tari menyambut tamu dan setiap gerakan maupun musiknya disenangi tamu," ungkapnya.
Disebutkan, beberapa tarian tradisional lain yang sudah cukup dikenal luas adalah Radap Rahayu, Tirik Lalan, Rudat, dan tarian-tarian lain yang memiliki kekhasan sesuai daerah tersebar pada 13 kabupaten dan kota.
Ditekankan, seni tari daerah sebagai salah satu khasanah budaya daerah harus dilestarikan sehingga tetap dikenal generasi penerus dan tidak hilang secara perlahan akibat tergerus kemajuan zaman.
Dijelaskan, pemerintah dibantu masyarakat harus saling mendukung upaya pelestarian seni tari tradisional Banjar sehingga bisa saling sinergi dalam menjaga dan memelihara seni dan budaya daerah.
"Bagaimana pun, pelestarian seni dan budaya daerah menjadi tanggung jawab seluruh pihak baik pemerintah maupun unsur masyarakat yang harus saling mendukung sehingga hasilnya lebih maksimal," ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpora Banjar Abdul Gani Fauzi mengatakan, diklat dilaksanakan selama dua hari, Selasa (11/3) dan Rabu (12/3) dengan materi tarian tradisional Banjar kepada peserta.
"Setiap peserta harus mempraktekan tarian tradisional Banjar yang dipelajarinya dan diharapkan melalui kemampuan tari itu, peserta bisa mengajarkan kepada teman, saudara dan orang lain," katanya.
Seluruh peserta menerima materi dan mendapat pelajaran praktek dari tiga nara sumber yang menguasai tarian tradisional banjar dari Taman Budaya Banjarmasin yakni Heryadi, Abdurahman dan Arsyad.