Oleh Syamsuddin Hasan
Jakarta, (Antaranews.Kalsel) - Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) di Jakarta 28 Februari - 2 Maret 2014, sepakat agar keluarga besar Pelajar Islam Indonesia (PII) tidak menjadi "golongan putih" (golput) pada Pemilihan Umum tahun 2014.
"Golput atau tidak menggunakan hal pilih berarti sama dengan membiarkan orang-orang yang tidak memenuhi kriteria yang kita butuhkan," tandas hasil Rapat Kerja Nasional (Rakerda) PKB-PII tersebug yang berlangsung di The Sultan Hotel Jakarta.
Untuk itu, pengurus dan seluruh anggota, kader dan warga PKB-PII di seluruh Indonesia, termasuk yang berada di luar negeri, didorong menggunakan hak pilih, serta mengajak masyarakat untuk aktif menggunakan hal pilih dengan benar dan sebaik-baiknya.
Penggunaan hak pilih dalam Pemilu 2014 harus didasarkan pada pengetahuan, kesadaran dan tanggung jawab terhadap pilihannya, sebab pesta demokrasi lima tahunan itu sebagai sarana perubahan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.
Karena itu, Rakernas PKB-PII meminta penyelenggaraan Pemilu tersebut harus jujur dan adil (Jurdil), damai dan tidak konsumtif-materialistik, mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang belum ter-recovery sosial dan ekonominya akibat bencana.
Sebab menurut PKB-PII yang kini dikomandani H Soetrisno Bachir tersebut, penyelenggaraan Pemilu dengan baik, seperti Jurdil, damai dan tidak konsumtif-materialistik, akan menjadi sumbangan bagi pembangunan politik dan demokrasi, serta menghindari krisis politik.
Selain itu, Rakernas PKB-PII yang berlangsung tiga hari di Ibu Kota Negara tersebut, mengingatkan, dalam penyelenggaraan Pemilu harus menempatkan rakyat Indonesia sebagai subjek.
Dalam kaitan menggunakan hak pilih secara benar dan baik tersebut, Rakernas PKB-PII mengeluarkan beberapa seruan pada Pemilu Legislatif 2014, antar lain agar tidak memilih calon anggota legislatif (caleg) yang pernah dan sedang terlibat kasus korupsi.
Seruan lainnya, agar tidak memilih caleg perusak lingkungan, pemilik atau kaki tangan pemodal (asing maupun dalam negeri) yang merugikan masyarakat, bangsa dan negara.
Kemudian agar tidak memilih caleg yang hanya sekadar mengandalkan popularitas dan tidak memiliki kompetensi/kemampuan, serta pelaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Terkecuali itu, Rakernas PKB-PII juga menyerukan agar dalam Pemilu legislatif 2014, antara lain, supaya memilih caleg yang memiliki komitmen keumatan dan kebangsaan yang jelas, berilmu, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.