Oleh Hasan Zainuddin
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) Kalimantan Selatan mensosialisasikan tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang tahun 2013 untuk mewujudkan kota hijau bagi Banjarmasin.
Sosialisasi tersebut berlangsung dua hari di Banjarmasin diikuti 37 peserta terdiri dariperwakilan pemerintah, pecinta dan memerhati lingkungan, dan kalangan lembag Swadaya Masyarakat (LSM), demikian Panitia penyelanggara, Ir Fauzi,Jumat.
Dalam sosialisasi tersebut panitia menghadirkan dua nara sumber yakni para praktisi tata ruang dan lingkungan yakni Firman Afrianto dan Ir Juniar Ilham dari Kota Surabaya.
Selama dua hari pertemuan kedua nara sumber menjelaskan bagaimana dua kota di Jawa Timur yang sekarang berhasil mewujudkan Surabaya dan Probolinggo yang green and clean.
Dalam pertemuan tersebut terjadi dialog terutama untuk mewujudkan Banjarmasin green and clean seperti layaknya kota Surabaya.
Menurut Firman Afrianto, Banjarmasin memerlukan pemimpin yang lebih serius dan mampu menangani penghijauan lingkungan agar tidak gersang seperti halnya Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Firman Afrianto tanpa adanya pimpinan pemerintahan kota yang benar-benar serius terhadap penghijauan maka agak sulit Banjarmasin bisa menjadi kota yang teduh dan sejuk atau rindang oleh banyaknya pepohonan.
Apalagi ke depan Banjarmasin termasuk yang dipilih untuk menjalankan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) oleh Kementerian Pekerjaan Umum, maka tak ada pilihan lain harus serius menata kota agar lebih hijau sejuk.
"Lihat Surabaya dulu gersang sekarang menjadi kota yang hijau dan teduh, itu berkat adanya seorang pimpinan yang konsen terhadap penghijauan lingkungan," katanya.
Firman Afrianto juga menjelaskan bagaimana pelaksanaan program green and clean Surabaya dengan penetapan Desa Jambangan sebagai kampung wisata.
Ia juga menuturkan, bahwa kawasan Jembangan adalah desa tadinya kumuh tetapi karena adanya keinginan kuat warganya maka menjadi sebuah kawasan yang asri dan hijau tanpa sampah dan menjadi kunjungan wisatawan berbagai negara lain.
Dituturkan pula penanganan sampah di desa Jambangan yang ternyata menghasilkan tambahan bagi keluarga setempat melalui pengelolaan Bank Sampah.