Tanjung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Tabalong terus melakukan upaya promotif dan preventif dalam mengatasi dan memberantas penyakit malaria dengan gerakan masuk.hutan.
Dengan nama Gema Bersinar Malaria atau Gerakan Masuk Hutan Berantas dan Atasi Penularan Malaria ini jadi upaya inovatif guna mewujudkan Kabupaten Tabalong bebas malaria 2021.
"Gema Bersinar malaria terfokus pada masyarakat pekerja masuk hutan di wilayah perbatasan Kalsel, Kaltim dan Kalteng," jelas Kadinkes Kabupaten Tabalong Taufiqurahman Hamdie.
Baca juga: HST dapat penghargaan sertifikat Eleminasi Bebas Malaria dari Menkes
Hal ini disampaikan Taufik saat pertemuan dengan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani terkait malaria programme review 2019 bersama perwakilan Kementerian Kesehatan.
Taufik menyampaikan sejumlah kegiatan Gema Bersinar 2018 antara lain pemantauan dan pendistribusian kelambu serta obat - obatan ke hutan Nyaung.
Termasuk peringatan Hari Malaria Sedunia 2018 di Desa Lano Kecamatan Jaro dan kajian epidemiologi, penangkapan nyamuk bersama tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Banjarbaru di Hutan Nyaung.
Baca juga: Kadinkes: 22 desa di Kotabaru endemis malaria
"Saat ini kasus malaria mengalami penurunan dari 203 pada 2018 menjadi 116 penderita di tahun ini," jelas Tautik.
Kasubdit Malaria Kementerian Kesehatan Hermawan mengatakan gerakan inovasi di Kabupaten Tabalong ini bisa dicontoh kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
Baca juga: Tapin raih sertifikat eliminasi malaria
Kegiatan malaria programme review 2019 ungkap Hermawan tahun ini dilaksanakan di 8 lokasi salah satunya di Kabupaten Tabalong.
"Melalui programme review ini kami ingin mengetahui tingkat pencapaian pemberantasan malaria," jelas Hermawan.
Hasil kegiatan ini nantinya jadi bahan penyusunan regulasi lima tahun ke depan terkait penanganan penyakit malaria di Indonesia.