Tanjung (ANTARA) - Kondisi air Sungai Mangkusip yang melintasi sejumlah desa di Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong makin memprihatinkan menyusul warna air yang hijau kehitaman karena tercemar berbagai sampah dan getah karet.
Menurut satu warga Desa Luk Bayur RT 1 Tarsi air Sungai Mangkusip tak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan mandi dan mencuci.
"Sungai masih digunakan warga untuk merendam karet sehingga air jadi berbau dan berubah warna," jelas Tarsi.
Memasuki musim kemarau kualitas air pun makin rendah karena warnanya berubah hijau kehitaman dan turunnya debit sungai.
Pemantauan di sepanjang Sungai Mangkusip terlihat rendaman karung berisi getah karet di sejumlah lokasi dan tumpukan kayu serta sampah.
Air sungai yang makin dangkal pun tak lagi mengalir sehingga mirip air rawa yang menghitam.
Menurut satu pendamping lokal desa Laila Ramdana sejak 2017 sudah dilakukan pembersihan Sungai Mangkusip secara swadaya oleh warga. "Tahun ini pembersihan akan dilakukan dengan menggunakan dana desa agar Sungai Mangkusip bisa dima faatkan," jelas Laila yang bertugas di empat desa yakni Tanta Hulu, Tanta, Mangkusip dan Luk Bayur.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong melakukan pemantauan kualitas air masing - masing di Sungai Tabalong, Sungai Mangkusip, Sungai Jaing, Sungai Tabalong Kanan, Sungai Hanyar, Sungai Jangkung dan Sungai Tabalong Kiwa.
Hasilnya indeks kualitas air Sungai Tabalong masuk kategori cemar ringan jelas Kadis LH Rowi Rawatianice.
Baca juga: Kapolres : Tidak ada anggaran khusus untuk pengamanan Pilkades
Baca juga: Pengadilan Negeri Tanjung luncurkan e-raterang
Baca juga: Taman giat Tanjung belum layak anak
Air Sungai Mangkusip Tabalong tak bisa dimanfaatkan
Kamis, 22 Agustus 2019 9:09 WIB
Sungai masih digunakan warga untuk merendam karet sehingga air jadi berbau dan berubah warna