Barabai (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Tengah (HST), H Akhmad Tamzil mengungkapan, Kabupaten HST masih perlu tambahan dana baik dari pemerintah provinsi maupun pusat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau ini.
Hal itu disampaikannya saat memimpin langsung rapat siaga bencana karhutla 2019 bersama jajaran dan unsur tekait di Auditorium kantor Bupati HST Senin, (22/7).
Menurutnya, dengan penambahan dana itu dapat memaksimalkan penanganan karhutla.
Baca juga: Lahan di Kalsel berpotensi terbakar
Baca juga: "Bekantan" siap untuk berantas Karhutla
Pada kesempatan itu, dia menyatakan, atas nama pemerintah daerah sangat mendukung penuh kegiatan siaga bencana dan pembentukan posku siaga bencana.
"Mulai sekarang agar semua elemen berhati hati dan siaga, karena sudah memasuki musim kemarau, ada kemungkinan timbul berbagai bencana alam terutama kebakaran rumah dan kebakaran lahan bahkan kekurangan air bersih," ujarnya.
Tamzil mengharapkan, masalah karhutla ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah melalui BPBD, Instansi terkait, TNI/Polri, para Camat, Pambakal, Balakar, Tagana, PMI, Kwarcab Pramuka dan yang tak kalah pentingnya yaitu masyarakat sendiri.
"Disisi lain, kami berharap juga agar pemerintah provinsi Kalsel dan Pusat bisa menambah bantuan operasional dana untuk karhutla, sehingga pencegahan bisa dimaksimalkan," harapnya.
Baca juga: HST kampanyekan "Save Meratus" pada pertemuan nasional bubuhan Banjar
Baca juga: Apam Barabai dan Batandik pukau para Duta Besar
Menurut Plks BPBD HST, Budi Haryanto, berdasarkan data dari BMKG, Stasiun Klimatologi kelas 1 banjarbaru menyatakan, awal musim kemarau dari bulan Juni, namun semakin moderat pada awal Juli dan puncaknya pada bulan Agustus hingga September 2019.
"Kami lebih mengutamakan pencegahan, namun siap selalu apabila di butuhkan untuk penanggulangan dan akan melibatkan partisipasi semua pihak sesuai kapasitas masing masing," katanya.
Dikatakannya, tindakan yang dilakukan adalah lebih kepada pendekatan kesejahteraan, sosial budaya, pelestarian lingkungan. Sedangkan langkah adalah hukum upaya terakhir.
Pihaknya tetap berusaha merubah mindset masyarakat untuk cinta memelihara hutan, serta sinergitas dan singkronisasi seluruh kebijakan program yang ada.
Baca juga: Acil Odah lantik Chairansyah Ketua Mabicab Pramuka HST
Baca juga: Bima dari pegunungan meratus disunat gratis
Sedangkan Dandim 1002/Barabai Letkol Inf Nur Rohman Zein melalui Perwira Seksi Operasi Kapten Inf Nurali menyampaikan bahwa Kodim Barabai sangat mendukung sekali dengan kegiatan penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilaya HST.
"Hal ini sudah kami lakukan melalui jajaran koramil yang telah melaksanakan patroli gabungan terpadu bersama Manggala Agni, Polri serta warga masyarakat di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Tidak hanya melaksanakan patroli gabungan, anggotanya juga melakukan himbauan dan sosialisasi kepada warga masyarakat tentang larangan dan sanksi hukum bagi pembakar hutan dan lahan, sehingga diharapakan warga masyarakat mengerti dan tidak lagi membuka lahan pertanian dengan cara membakar.
Baca juga: Bupati HST: Saya tidak ingin banyak bicara, karena bisa dijadikan bahan aduan
Baca juga: Video - Melihat indahnya Danau Canting di Kabupaten HST