Amuntai (ANTARA) - Baca juga: BNN Kabupaten Tabalong mentes urine para sopir
Baca juga: BNN mengamankan 35 kilogram sabu yang disembunyikan dalam tumpukan sayur
Maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika menjadi ancaman serius dalam mewujudkan Indönesia emas.2020.Melalui peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) diharapkan perhatian semua pihak untuk berperab menyelamatkan generasi muda.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten HSU Khotria Warhani di Amuntai Kamis, mengatakan, peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) dilaksanakan sebagai wujud keprihatinan atas marak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang bisa mengancam kelangsungan suatu bangsa karena generasi mudanya sudah digerogoti narkotika.
"Dibutuhkan gerakan yang masif dan kepedulian semua pihak agar kehancuran generasi muda bisa dicegah sebelum terlambat," ujar Khotria.
Khotria mengatakan, pemerintah telah menargetkan terwujudnya generasi emas Indonesia 2020 ternyata terus menghadapi tantangan berat meningkatnya peredaran narkotika sehingga tema perngatan HANI 2019 mengusung tema 'Milineal sehat tanpa narkotika menuju Indonesia emas'.
Pengedar narkotika yang dilakukan terorganisir oleh jaringan international memanfaatkan jaringan internet untuk pemasaran serta memproduksi jenis narkotika baru untuk mengelabui aparat.
Menghadapi situasi ini, pemerintah menerbitkan instruksi presiden nomor 6 tahun 2018 tentang remcana aksi nasional dimana semua lembaga dan instansi pemerintahan harus melaksanakan rencana aksi tersebut.
"Lembaga dan instansi pemerintah harus melaksanakan kegiatam sosialisasi bahaya narkotika dan prekursor kepada ASN/TNI Polri, membikin regulasi, melakukan test urine kepada pegawai negeri maupun swasta serta membentuk relawan," terangnya.
Upaya preventif terus dilakukan agar masyarakat memiliki kekebalan (imunitas) terhadap peredaran narkotika, melakukan penindakan hukum yang tegas untuk membuat jera sindikat pengedar barang haram ini serta melakukan rehabilitasi bagi para pecandu narkotika.
Ketua STIA Amuntai Ahmad Ridwan mengutip data terakhir BNN bahwa 2,3 juta generasi muda termasuk pelajar dan mahasiswa memakai narkoba.
Asisten bidang administrasi umum setda HSU Ilman Hadi membacakan amanat Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan
Narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa dibutuhkan peran serta semua pihak untuk memeranginya secara konsisten, berkesinambungan dan bersinergi.
"Masa depan bangsa adalah milik generasi muda era Indonesia emas "generasi milenial," katanya.
Disampaikan, narkotika adalah ancaman terbesar yang berusaha menjegal upaya kaum milenial untuk membangun Indonesia emas.
Peringatan HANi 2019 yang dipusatkan di Sekolah Tinggi Ilmu Adminsitrasi (STIA) Amuntai ditandai penyerahan penghargaan kepada penggiat dan relawan anti narkoba
yang aktif dalam Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) dan dialog kebangsaan oleh pengurus P4GN HSU.
Turut hadir dalam peringatan HANI 2019 Pasi Ter Kodim 1001/Amt Kapt.Inf Suroto, Kasat Narkoba Polres HSU Iptu Taufik Suhardiman, Kepala STIA Amuntai H.A.Ridwan, dokter spesialis kesehatan jiwa RSUD Pembalah Batung Amuntai dr. Satti Raja Sitanggang,Sp.KJ, Ketua Aliansi Pemuda Anti Narkoba (APAN) Amuntai Shaleh Maulana, perwakilan Pengadilan Negeri Amuntai Dicky Destrienan SH dan kepala lembaga pemasyarakatan Amuntai M. Yahya serta mahasiswa dan mahasiswi STIA dan STIPER Amuntai
BNN : Perlu Gerakan Masif Untuk Menyelamatkan Generasi Muda
Jumat, 19 Juli 2019 13:52 WIB
Dibutuhkan gerakan yang masif dan kepedulian semua pihak agar kehancuran generasi muda bisa dicegah sebelum terlambat,"