Kandangan (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad meminta seluruh pihak terkait, menanami lahan kosong ditanami dengan pohon-pohon yang rindang sehingga terasa sejuk dan indah sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan saat kemarau dan banjir saat musim penghujan.
Menurut dia, sesuai kebijakan Pemkab HSS pada 2018-2023 adalah Hijau Desa Ku yang diharapkan akan mampu menghijaukan desa di seluruh wilayah Kabupaten HSS.
Melalui program tersebut, tambah dia, Pemkab HSS berupaya untuk meningkatkan fungsi lingkungan, untuk mencegah terjadinya banjir, longsor dan bencana alam lainnya.
"Kami mengajak dalam pencegahan dan penanggulangan bencana harus dimulai dari kesadaran kita, bahwa sepanjang kita mampu menjaga lingkungan, maka alam akan menjaga kita," katanya, saat memberikan sambutan, Kamis (20/6).
Hal itu disampaikan Wabupt saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) pencegahan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten HSS, di aula Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten (PB Kesbangpol) HSS.
Baca juga: HSS gelar apel siaga bencana karhutla
Dijelaskan dia, perlunya agar Kabupaten HSS memiliki peta potensi kebencanaan yang diikuti dengan penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga setelah memetakan bisa tergambar jumlah SDM yang terukur dan yang terstruktur.
Selanjutnya, bahan yang berkenaan dengan penanggulangan bencana mulai sekarang sudah disiapkan dan metode cara penanggulangannya, begitupun dengan sarana prasarana serta dana.
Ia berharap di tengah-tengah keterbatasan dana, agar seluruh kegiatan bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien, begitu juga dengan bantuan dari pihak perusahaan seperti dana CSR.
Sekretaris Badan PB Kesbangpol HSS H.Makmur, mengatakan jumlah peserta rapat koordinasi sebanyak 60 orang yang terdiri dari semua unsur kecamatan, dinas terkait dan dari pihak perusahaan.
"Semoga dengan pelaksanaan kegiatan pencegahan penangulangan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten HSS dapat dilaksanakan, dan meminimalisir bencana karhutla," katanya.
Menurut dia, berdasar data BMKG bahwa sudah memasuki musim kemarau sejak tanggal 1 Juni 2019 lalu, namun masih musim hujan dan beberapa tempat terjadi banjir maka diperlukan kewaspadaan dan sejalan dengan tugas pokok dan fungsi dari Badan PB Kesbangpol HSS dalam mencegah dan menanggulangi karhutla, khususnya di Kabupaten HSS.
Baca juga: Kesbangpol HSS Gelar Rakor Penanggulangan Bencana
Selain karhutla yang perlu diwaspadai di HSS, juga pada musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor dan pada musim kemarau terjadi kekeringan serta yang tidak mengenal musim terjadi angin puting beliung.
Pihaknya mengajak untuk saling bahu membahu dalam hal pencegahan karhutla di Kabupaten HSS apalagi menghadapi musim kemarau, dalam kegiatan rakor ini juga dilakukan diskusi tentang kendala-kendala yang dihadapi petugas ketika akan dan dalam melaksanakan tugas di lapangan.