Tabalong (ANTARA) - Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) menginisiasi perubahan lingkungan di sejumlah daerah tepatnya di Kabupaten Tabalong dan Balangan.
Melalui kegiatan Clean Up Day seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam aksi bersih - bersih, mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga.
Selain aksi bersih-bersih dilakukan pula penanaman ratusan pohon di sejumlah wilayah dan membangun komitmen bersama masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik.
Sejak tahun pertama dijalankan hingga 2018 tercatat 60 ribu lebih peserta teribat dalam kegiatan ini dan berhasil membersihkan puluhan ton sampah.
Aksi ini secara langsung mendukung pencapaian sejumlah kabupaten pelaksana kegiatan dalam meraih Adipura.
Operation Section Head Yayasan Adaro Bangun Negeri Deri Anggraeni menyampaikan selain aksi bersih-bersih secara massif, YABN juga secara langsung menjalankan program konservasi lingkungan berupa penanaman bambu sebagai upaya mengurangi bencana tanah longsor di bantaran sungai di Kabupaten Tabalong dan Balangan.
"Lebih dari 5.000 lebih bambu ditanam bersama masyarakat untuk mencegah erosi akibat sapuan arus sungai," jelas Deri.
Bersama masyarakat, YABN juga membentuk kelompok tani di desa Halong kecamatan Haruai dengan melakukan pembinaan berupa pengembangan usaha pembibitan bambu dan menjadi tambahan sumber ekonomi bagi masyarakat desa tersebut.
YABN selalu berupaya membangun energi perubahan untuk menciptakan lingkungan hidup yang ramah bagi masyarakat di sejumlah wilayah untuk lingkungan hidup yang lebih baik.
Hal ini seiring dengan tema World Environment Day atau hari lingkungan hidup sedunia 2019 yakni memerangi polusi.
Menurut data yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO) ada sekitar 7 juta orang meninggal akibat polusi udara setiap tahunnya.
Di Indonesia permasalahan lingkungan menjadi hal cukup menjadi perhatian untuk segera diselesaikan.
Setelah setahun sebelumnya ditetapkan sebagai negara dengan penyumbang sampah plastik ke laut ke dua setelah Cina, DKI Jakarta ibu kota Indonesia harus menerima kenyataan pahit lain dengan ditetapkan sebagai kota paling kotor di dunia oleh WHO.
Dengan indeks kualitas udara capai angka 210 berdasarkan Air Visual menunjukkan kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan karena tidak lagi berwarna merah melainkan berwarna ungu.
Sampah dan polusi menjadi hal yang sejatinya dapat diatasi dengan beragam cara.
Mulai dari merubah kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarang, tidak menggunakan plastik sekali pakai, membawa botol minum yang dapat diisi ulang.
Termasuk menanam pohon dipekarangan rumah hingga menghemat penggunaan alat elektronik dan beralih menggunakan transportasi umum juga memperbaiki permasalahan lingkungan.
YABN inisiasi aksi bersih-bersih wujudkan lingkungan hidup yang ramah
Kamis, 20 Juni 2019 9:02 WIB
Lebih dari 5.000 lebih bambu ditanam bersama masyarakat untuk mencegah erosi akibat sapuan arus sungai