Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) segera menyerahkan pabrik biodesel di Kelumpang Hilir, Kotabaru kepada pemerintah daerah setempoat agar bisa segera dioperasikan.

"Namun sebelum diserahkan, pihak Kemenristek memastikan bahwa pabrik tersebut siap untuk dioperasikan," kata Ketua Komisi III DPRD Kotabaru H Suhartono MSi, di Kotabaru, Senin.

Apabila masih ada peralatan yang belum lengkap, tambah Hartono, harus dilengkapi, dan manakala masih ada bagian mesih yang rusak harusnya diperbaiki hingga siap untuk memproduksi biodesel.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kotabaru H Alpidri Supian Noor MAP, menyayangkan pabrik biodesel yang dibangun sekitar 2007/2008 hingga saat ini belum dapat dioperasikan.

"Sangat di sayangkan pabrik energi alternatif sejak dibangun sampai sekarang belum dioperasikan," katanya.

Pabrik biodesel yang dibangun di Desa Telagasari, Kelumpang Hilir, tersebut bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset dan Teknologi menyerap APBN miliaran rupiah.

Sampai sekarang, ujar Ketua DPRD, pemerintah daerah sudah menyampaikan syarat-syarat ke BPPT agar pabrik tersebut dapat segera dioperasikan.

Menurut dia, nelayan di Kotabaru akan sangat terbantu apabila pabrik tersebut sudah bisa dioperasikan, karena kebutuhan akan BBM harga murah bisa dicapai.

Sementara itu, sekitar 2007 pemerintah pusat melalui Kementerian Riset dan Tekhnologi memberikan bantuan pabrik biodesel senilai Rp16 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru.

Pabrik biodesel bantuan dari Menristek merupakan hasil rekayasa teknologi anak bangsa terbaik dalam mengatasi mulai menipisnya BBM dari fosil berupa pabrik pengolahan minyak sawit mentah /crude palm oil (CPO) menjadi energi terbarukan.

Bantuan pabrik biodesel dilatarbelakangi oleh terjadinya harga BBM melambung, sementara harga Tandan Buah Segar (TBS) dan CPO murah.

Pemerintah Indonesia bersama anak bangsa membuat dua pabrik biodesel yang waktu itu rencanya akan diserahkan kepada pemerintah daerah Oku Timur, Sumatera Selatan dan Kotabaru, Kalimantan Selatan.C

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013