Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan pembangunan pabrik biodiesel mampu menghasilkan energi alternatif yang mengurangi pemakaian solar.
"Pabrik biodiesel mampu menghasilkan bahan bakar alternatif sehingga mengurangi pemakaian solar, terutama alat berat yang beraktivitas di kawasan pertambangan," ujarnya di Banjarbaru, Rabu.
Ia mengatakan hal itu di sela sosialisasi penerapan teknologi informasi, energi, dan material di Aula Gawi Sabarataan Pemkot Banjarbaru yang diikuti unsur dinas dan instansi terkait lingkup pemerintah setempat.
Menurut dia, BPPT sudah menjadi konsultan pembangunan pabrik biodiesel di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar di daerah kaya hasil tambang itu.
"Kebutuhan bahan bakar khususnya solar di Kalsel tinggi, terutama di kawasan yang banyak aktivitas tambang, sehingga keberadaan pabrik biodiesel itu diharapkan mampu memenuhi bahan bakar di daerah setempat," ungkapnya.
Dijelaskan Unggul Priyanto, biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dari hasil pengolahan minyak kelapa sawit maupun solar bekas sehingga penggunaannya tidak berdampak pada lingkungan.
"Penggunaan biodiesel bisa disesuaikan dengan jenis kendaraan, baik kendaraan ringan yang biasa beraktivitas di areal pertambangan maupun kendaraan berat untuk mendukung kegiatan pertambangan," ujarnya.
Dikatakan Unggul, selain di Kabupaten Balangan, BPPT juga diminta menjadi konsultan pembangunan pabrik biodiesel di PT Freport Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di perusahaan pertambangan internasional itu.
Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif, menurut dia, sudah saatnya dilakukan karena bahan baku utama mineral minyak bumi terus berkurang sehingga harus dicari sumber energi baru sebagai penggantinya.
 "Salah satunya melalui pembangunan pabrik biodiesel yang mampu mengolah energi dari hasil perkebunan kepala sawit yang diolah menjadi bahan bakar dan sumber energi baru," katanya./Zal/D.Â