Perhatian dan komitmen yang ditunjukkan Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry sebagai kepala daerah memang tidak diragukan lagi, tidak sebatas pengarah namun sosoknya yang langsung turun ke lapangan membuatnya makin dicintai, termasuk para Lanjut Usia (Lansia) yang ada di HSS.
Camat Angkinang Dian Marliana, di Kandangan, Kamis (9/5), mengatakan ada kejadian yang mengharukan dan terus dikenang atas perhatian yang ditunjukkan Bupati HSS terhadap salah satu warganya di Desa Tawia, yang lansia dan telah ditelantarkan anaknya.
"Saat itu Lansia tersebut tidak memiliki rumah maka Bupati HSS membantu mencarikan jalan agar rumah beliau bisa dibangunkan, melalui program CSR akhirnya dapat dibangun dan beliau berpesan kalau meninggal lansia tersebut ingin bupati yang mengkafani," katanya, saat memberikan tanggapan di hadapan tim verifikasi penghargaan kesejahteraan sosial lansia tingkat nasional, di aula Ramu Setda HSS.
Baca juga: Pemkab HSS sambut tim verifikasi penghargaan kesejahteraan lansia Nasional
Dijelaskan dia, Walaupun lansia tersebut telah meninggal dunia namun bukti kasih sayang dan perhatian dari Bupati HSS terhadap warganya lansia hingga kini pun tidak berubah, bupati secara langsung tetap menjaga silaturrahmi dengan lansia dan memberikan bantuan di sela kesibukannya.
Atas arahan Bupati HSS juga, di Kabupaten HSS hingga di tingkat desa juga dianggarkan dana desa untuk kegiatan Posyando Lansia, tidak hanya untuk pemeriksaan kesehatan tetapi juga kegiatan senam lansia, termasuk untuk menfasilitasi mengantar jemput mereka saat ingin berobat ke fasilitas kesehatan.
Hal Senada di sampaikan Camat Simpur Abdul Karim, mengatakan dulu pernah bertugas di Kecamatan Loksado dan Bupati HSS menerima informasi ada lansia yang ditelantarkan keluargnya dan ditempatkan di hutan, maka serta merta bupati meminta dirinya segera memberikan pertolongan.
"Saya melihat hari tiap lima belas menit Bupati HSS terus menelpon saya, untuk memastikan apakah sudah menemukan lokasi dari gubuk lansia yang telah ditelantarkan tersebut," katanya.
Menurut dia, akhirnya pihaknya memang bisa menerima lansia tersebut dan menjalankan arahan bupati agar lansia tersebut mendapatkan fasilitas yang layak dan terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Baca juga: 452 Lansia Daha Selatan Terima Bantuan Jadup
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) M Noor, mengatakan untuk bantuan Jaminan Hidup (Jadup) di Kabupaten HSS memang berbeda dengan bantuan lainnya, karena jadup disalurkan secara tunai, dan dalam penyalurannya memang petugas harus mendatangi lansia secara langsung.
Dana jadup itu harus mendapatkan tanda terima langsung dari lansia penerima manfaat, tidak boleh dititip pada keluarga dan walaupun lansia dalam keadaan terbaring petugas mesti mendapatkan tanda jempol lansia.
"Ada dinamika tersendiri dalam penyaluran jadup apalagi lansia yang menerima berada di pelosok kampung, yang tidak bisa dituju dengan roda dua atau empat, jadi petugas kami harus jalan kaki," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Camat Angkinang Dian Marliana, di Kandangan, Kamis (9/5), mengatakan ada kejadian yang mengharukan dan terus dikenang atas perhatian yang ditunjukkan Bupati HSS terhadap salah satu warganya di Desa Tawia, yang lansia dan telah ditelantarkan anaknya.
"Saat itu Lansia tersebut tidak memiliki rumah maka Bupati HSS membantu mencarikan jalan agar rumah beliau bisa dibangunkan, melalui program CSR akhirnya dapat dibangun dan beliau berpesan kalau meninggal lansia tersebut ingin bupati yang mengkafani," katanya, saat memberikan tanggapan di hadapan tim verifikasi penghargaan kesejahteraan sosial lansia tingkat nasional, di aula Ramu Setda HSS.
Baca juga: Pemkab HSS sambut tim verifikasi penghargaan kesejahteraan lansia Nasional
Dijelaskan dia, Walaupun lansia tersebut telah meninggal dunia namun bukti kasih sayang dan perhatian dari Bupati HSS terhadap warganya lansia hingga kini pun tidak berubah, bupati secara langsung tetap menjaga silaturrahmi dengan lansia dan memberikan bantuan di sela kesibukannya.
Atas arahan Bupati HSS juga, di Kabupaten HSS hingga di tingkat desa juga dianggarkan dana desa untuk kegiatan Posyando Lansia, tidak hanya untuk pemeriksaan kesehatan tetapi juga kegiatan senam lansia, termasuk untuk menfasilitasi mengantar jemput mereka saat ingin berobat ke fasilitas kesehatan.
Hal Senada di sampaikan Camat Simpur Abdul Karim, mengatakan dulu pernah bertugas di Kecamatan Loksado dan Bupati HSS menerima informasi ada lansia yang ditelantarkan keluargnya dan ditempatkan di hutan, maka serta merta bupati meminta dirinya segera memberikan pertolongan.
"Saya melihat hari tiap lima belas menit Bupati HSS terus menelpon saya, untuk memastikan apakah sudah menemukan lokasi dari gubuk lansia yang telah ditelantarkan tersebut," katanya.
Menurut dia, akhirnya pihaknya memang bisa menerima lansia tersebut dan menjalankan arahan bupati agar lansia tersebut mendapatkan fasilitas yang layak dan terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Baca juga: 452 Lansia Daha Selatan Terima Bantuan Jadup
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) M Noor, mengatakan untuk bantuan Jaminan Hidup (Jadup) di Kabupaten HSS memang berbeda dengan bantuan lainnya, karena jadup disalurkan secara tunai, dan dalam penyalurannya memang petugas harus mendatangi lansia secara langsung.
Dana jadup itu harus mendapatkan tanda terima langsung dari lansia penerima manfaat, tidak boleh dititip pada keluarga dan walaupun lansia dalam keadaan terbaring petugas mesti mendapatkan tanda jempol lansia.
"Ada dinamika tersendiri dalam penyaluran jadup apalagi lansia yang menerima berada di pelosok kampung, yang tidak bisa dituju dengan roda dua atau empat, jadi petugas kami harus jalan kaki," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019