Balai Latihan Kerja Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan hingga saat ini masih memerlukan tambahan tenaga pengajar, untuk memaksimalkan perannya dalam mendukung program penyediaan sumber daya manusia terampil dan siap pakai.

Pelaksana Tugas Kepala Balai Latihan Kerja Kotabaru Siswanto, Senin berharap ada penambahan instruktur baru guna mengatasi kekurangan tenaga pengajar.

"Saat ini instruktur PNS hanya delapan orang dan non-PNS tiga orang," ujarnya.

Dari delapan orang instruktur PNS itu, satu orang akan pensiun pada 2020 dan dua orang lainnya menyusul pada 2021. Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah daerah mengalokasikan formasi tenaga pengajar BLK pada penerimaan CPNS akan datang.

"Diharapkan mereka bila lulus mau mengabdi di BLK sampai sepuluh atau 15 tahun, syukur-syukur sampai selesai," kata Siswanto.

Ia melanjutkan untuk sekelas BLK Kotabaru idealnya memiliki minimal 20 orang instruktur. Selama ini pihaknya terpaksa meminta bantuan kalangan profesional dari berbagai perusahaan untuk mengajar. Bahkan ada satu orang instruktur PNS yang sebenarnya sudah pensiun namun masih diberdayakan.

"Kami banyak meminta bantuan perusahaan untuk membantu mengajar dan juga kalangan profesional lainnya," tambahnya.

Sementara minat pencari kerja untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang dilaksanakan BLK Kotabaru secara gratis cukup tinggi, terutama lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Setiap tahun rata-rata ada 30-40 kelas yang dibuka dengan kapasitas peserta maksimal 800 orang.
 

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019