Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan kini bisa panen padi dua kali satu tahun setelah menggunakan bibit padi unggul varietas infari 9 yang berumur pendek dan tahan terhadap musim.

Ketua Kelompok Tani Maju Bersama Desa Hawang Kecamatan Limpasu, Zulkifli di Barabai Jumat mengatakan lahan yang ditanami varietas padi Infari 9 merupakan lahan irigasi dari Bendung Hawang.

"Dengan menggunakan varietas Infari ini sangat memungkinkan petani melaksanakan tanam dua kali," katanya.

Selama ini, kata dia, petani di Kalsel hanya mampu menanam padi satu tahun sekali, sehingga setelah panen lahan tidak bisa diolah, menunggu hingga musim tanam selanjutnya.

Dengan adanya varietas infari 9, dan hasilnya cukup memuaskan yaitu produksi banyak dan bisa ditanam dimusim kemarau, akhirnya petani desa Hawang menanam secara serentak di lahan persawahan mereka.

Menurut Zulkifli, keunggulan varietas Infari antara lain berumur pendek sekitar empat bulan, tahan terhadap penyakit, anakannya banyak, pupuk murah dan pemeliharaan sederhana.

Biasanya, varietas infari 9 menghasilkan 3,5 ton per hektar namun melihat kondisi padi yang akan dipanen saat ini sangat memungkinkan pada panen tahun ini mengalami peningkatan produksi.

Sebagai wujud syukur bahwa hasil tanam padi cukup bagus, kata Zulkifli, para petani merencanakan untuk melakukan panen raya padi yang tetap tumbuh kendati di musim kemarau.

"Kendala yang kami hadapi untuk pelaksanaan panen raya ini adalah keterbatasan dana karena bersumber dari swadaya kelompok saja tanpa ada sponsor," katanya.

Rencananya, petani akan memanen padi di lahan seluas 25 hektar sawah milik Kelompok Maju Bersama Hawang, yang berlokasi tak jauh dari jalan desa.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kalimantan Selatan kini sedang gencar untuk meningkatkan produksi pangan antara lain padi, antara lain melalui peningkatan produksi dan perluasan lahan pertanian.

Selain itu, juga dilakukan uji coba penanaman bibit unggul yang tahan terhadap musim, sehingga bibit bisa ditanam pada saat musim kemarau maupun musim hujan atau pada saat terjadi air pasang.

Pemerintah daerah dan provinsi juga terus melakukan pembenahan terhadap saluran irigasi melalui pembangunan bendung maupun polder Alabio, sehingga petani yang semula hanya bisa panen satu kali setahun diharapkan bisa tanam dua kali setahun.

Pewarta: Fathurahman

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012