Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Yayasan Haji Maming Enam Sembilan kembali bakal menggelar acara keagamaan bertajuk "Banua Bersholawat" yang kali ini menghadirkan, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan juga KH M Zhofaruddin atau yang dikenal dengan sebutan Guru Udin.
"Alhamdulilah dua ulama kharismatik yang dikenal luas jamaah ini bisa berhadir di satu acara Banua Bersholawat yang digelar akhir Januari nanti," kata Ketua Yayasan Haji Maming Enam Sembilan Syafrudin H Maming di Banjarmasin, Jumat (11/1).
Banua Bersholawat yang mengangkat tema "Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan untuk NKRI" itu dilaksanakan di Lapangan Stadion 17 Mei Banjarmasin pada Sabtu, 26 Januari 2019 mulai pukul 20.00 WITA.
Puluhan ribu jamaah pun diprediksi hadir guna menandungkan sholawat untuk Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus bisa melihat langsung kedua tokoh Islam dari dua pulau berbeda tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H Maming sebagai salah satu pengggas acara juga mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang, bermunajat mengharap keberkahan dan ridho Allah SWT.
Kehadiran Imam Masjid Assegaf yang berada di Pasar Kliwon kota Solo yang dikenal melalui Majelis Ahbabul Musthofa itu memang selalu dinanti khususnya para Syekher Mania, sebutan bagi pecinta Habib Syech.
Jamaah diajak melantunkan shalawat bersama Habib Syech dengan syair-syair indah nan menggetarkan hati. Dimana hanya satu tujuan, bersalawat dan mencurahkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Guru Udin yang merupakan pimpinan Majelis Ta'lim Nurul Amin Samarinda, Kalimantan Timur, setiap tausiahnya selalu dibanjiri jamaah.
Hal itu lantaran cara penyampaian pengajian atau tausiah yang di berikannya kerap langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan mudah dicerna dengan sesekali diiringi guyonan segar khas Banjar yang jadi ciri khasnya.
Apalagi tampilan Guru Udin sehari-harinya, disebut-sebut mirip dengan Al-Alimul Allamah Al-Arif Bilah, Syekh KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, atau guru Ijai, ulama kharismatik asal Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan.
Tidak hanya serban dan gamis pakaian kesehariannya, bahkan suaranya pun sangatlah mirip, menurut sebagian jamaah dan muridnya.
Sebelum memberikan tausiah, jamaah Guru Udin diajak membaca Maulud Habsyi, dilanjutkan dengan pembacaan kitab Fikih. Kebiasaan itu serupa almarhum Guru Sekumpul yang diketahui jadi panutan dan sangat dikagumi Guru Udin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Alhamdulilah dua ulama kharismatik yang dikenal luas jamaah ini bisa berhadir di satu acara Banua Bersholawat yang digelar akhir Januari nanti," kata Ketua Yayasan Haji Maming Enam Sembilan Syafrudin H Maming di Banjarmasin, Jumat (11/1).
Banua Bersholawat yang mengangkat tema "Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan untuk NKRI" itu dilaksanakan di Lapangan Stadion 17 Mei Banjarmasin pada Sabtu, 26 Januari 2019 mulai pukul 20.00 WITA.
Puluhan ribu jamaah pun diprediksi hadir guna menandungkan sholawat untuk Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus bisa melihat langsung kedua tokoh Islam dari dua pulau berbeda tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H Maming sebagai salah satu pengggas acara juga mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang, bermunajat mengharap keberkahan dan ridho Allah SWT.
Kehadiran Imam Masjid Assegaf yang berada di Pasar Kliwon kota Solo yang dikenal melalui Majelis Ahbabul Musthofa itu memang selalu dinanti khususnya para Syekher Mania, sebutan bagi pecinta Habib Syech.
Jamaah diajak melantunkan shalawat bersama Habib Syech dengan syair-syair indah nan menggetarkan hati. Dimana hanya satu tujuan, bersalawat dan mencurahkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Guru Udin yang merupakan pimpinan Majelis Ta'lim Nurul Amin Samarinda, Kalimantan Timur, setiap tausiahnya selalu dibanjiri jamaah.
Hal itu lantaran cara penyampaian pengajian atau tausiah yang di berikannya kerap langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan mudah dicerna dengan sesekali diiringi guyonan segar khas Banjar yang jadi ciri khasnya.
Apalagi tampilan Guru Udin sehari-harinya, disebut-sebut mirip dengan Al-Alimul Allamah Al-Arif Bilah, Syekh KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, atau guru Ijai, ulama kharismatik asal Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan.
Tidak hanya serban dan gamis pakaian kesehariannya, bahkan suaranya pun sangatlah mirip, menurut sebagian jamaah dan muridnya.
Sebelum memberikan tausiah, jamaah Guru Udin diajak membaca Maulud Habsyi, dilanjutkan dengan pembacaan kitab Fikih. Kebiasaan itu serupa almarhum Guru Sekumpul yang diketahui jadi panutan dan sangat dikagumi Guru Udin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019