Pemerintah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, kembali menggelar Pasar Wadai Ramadhan (PWR) pada bulan Ramadhan 1433 Hijriah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Banjarmasin, Norhasan, Rabu mengatakan, memastikan Pasar Wadai Ramadhan (Ramadhan Cake Fair) digelar berlokasi di kawasan siring Jalan Sudirman Banjarmasin.
Tetapi, katanya, dalam arena kali ini Pemkot tak menggunakan tenda milik sponsor tertentu.
Sebab, pada tahun ini, desain lokasi pasar itu dibuat dengan ornamen khas tradisional daerah setempat.
"Lihat saja, sekarang lokasi itu dibuat dengan menggunakan atap terbuat dari daun Rumbia bukan atap dari bahan lain yang biasanya penuh bertuliskan berbagai produk atau sponsor," katanya.
Menurut dia, kendati tanpa menggunakan tenda sponsor, namun pihaknya tetap mengizinkan salah satu sponsor yakni Bank Kalsel, untuk pembuatan dan mendisain pintu gerbang masuk dan keluar lokasi pasar tersebut.
Meski tanpa tenda, namun pihaknya akan tetap memfasilitasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan berjualan di lokasi tersebut, bersama sekitar 140 pedagang wadai yang sudah terdaftar, jelasnya.
Mengenai pergelaran hiburan yang biasanya meramaikan saat pergelaran pasar wadai Ramadhan disebutkannya tetap digelar tapi dengan bernuansakan Islami, seperti Sinuman Hadrah, tari-tarian dan musik Islami yang lengkap dengan sebuah panggung.
Bagi pedagang wadai yang berjualan di lokasi tersebut diwajibkan bayar Rp600 ribu per buah termasuk retribusi kebersihan, keamanan, air bersih, dan listrik selama satu bulan di sana, ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Banjarmasin, Norhasan, Rabu mengatakan, memastikan Pasar Wadai Ramadhan (Ramadhan Cake Fair) digelar berlokasi di kawasan siring Jalan Sudirman Banjarmasin.
Tetapi, katanya, dalam arena kali ini Pemkot tak menggunakan tenda milik sponsor tertentu.
Sebab, pada tahun ini, desain lokasi pasar itu dibuat dengan ornamen khas tradisional daerah setempat.
"Lihat saja, sekarang lokasi itu dibuat dengan menggunakan atap terbuat dari daun Rumbia bukan atap dari bahan lain yang biasanya penuh bertuliskan berbagai produk atau sponsor," katanya.
Menurut dia, kendati tanpa menggunakan tenda sponsor, namun pihaknya tetap mengizinkan salah satu sponsor yakni Bank Kalsel, untuk pembuatan dan mendisain pintu gerbang masuk dan keluar lokasi pasar tersebut.
Meski tanpa tenda, namun pihaknya akan tetap memfasilitasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan berjualan di lokasi tersebut, bersama sekitar 140 pedagang wadai yang sudah terdaftar, jelasnya.
Mengenai pergelaran hiburan yang biasanya meramaikan saat pergelaran pasar wadai Ramadhan disebutkannya tetap digelar tapi dengan bernuansakan Islami, seperti Sinuman Hadrah, tari-tarian dan musik Islami yang lengkap dengan sebuah panggung.
Bagi pedagang wadai yang berjualan di lokasi tersebut diwajibkan bayar Rp600 ribu per buah termasuk retribusi kebersihan, keamanan, air bersih, dan listrik selama satu bulan di sana, ungkapnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012