Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Wisuda yang ke-89 dengan meluluskan sebanyak 1.773 orang yang berlangsung di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kamis (25/10).

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi meminta para wisudawan tersebut untuk bisa mewarisi semangat Pahlawan Nasional Pangeran Antasari dengan semboyan "Haram manyarah waja sampai ka puting". 

"Jiwa dan semangat ini harus menjadi karakter mahasiswa dan alumni ULM. Ini yang menjadi pembeda antara alumni ULM dan alumni perguruan tinggi lain. Kita memiliki karakter unggul, antara lain beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, berdaya saing dan pantang menyerah," katanya saat memberikan sambutan.

Sutarto mengungkapkan, sejatinya belajar tidak hanya berhenti setelah mahasiswa menyelesaikan bangku kuliah. Namun belajar yang sesungguhnya adalah setelah alumni terjun di tengah-tengah masyarakat.

"Semoga apa yang alumni peroleh di ULM masih relevan dan menjadi bekal menjadi pembelajar sejati. Setelah ini mungkin lulusan harus belajar lebih keras lagi agar tidak terdepak oleh persaingan yang kejam," paparnya.
Para wisudawan sendiri telah menjalani pendidikan di ULM dengan penuh perjuangan. Segala tantangan dan pahit getir telah dilewati. 

Karena menurut Sutarto, mahasiswa harus belajar giat dan rela menahan sakitnya menuntut ilmu agar terhindar dari pedihnya kebodohan.

Dia menambahkan, bekal pengetahuan dan keterampilan hasil pendidikan di ULM harus diimbangi dengan sikap mental dan karakter yang kuat antara lain disiplin, jujur, dan semangat pantang menyerah, tidak mudah putus asa dan tuntas dalam melaksanakan pekerjaan.

"Semoga wisudawan dan wisudawati pada hari ini dapat mengamalkan pengetahuan dan keterampilan di tengah-tengah masyarakat, menyongsong masa depan yang lebih baik dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia," pungkas Sutarto.
Di sisi lain, Sang Rektor juga mengaku galau karena sarjana dan master yang telah dicetak ULM sudah dinanti tantangan di luar sana. Di mana dunia berubah sangat cepat dan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat pula. 

"Boleh jadi ilmu pengetahuan yang  diperoleh selama di bangku kuliah tidak terlalu relevan dengan kebutuhan pasar dan dunia kerja. Hal ini juga yang telah diingatkan Presiden RI Joko Widodo bahwa perguruan tinggi tidak merespon dengan baik perubahan dunia yang sangat cepat. Sehingga fakultas dan program studi yang sudah usang agar segera dihapus dan diganti dengan yang sesuai kondisi kekinian. Tantangan ini tentu menarik dan perlu dipikirkan," tandas Sutarto yang merupakan Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika itu mengakhiri.

Pada kesempatan itu, Sutarto yang didampingi Ketua Senat Universitas Prof Dr Ir H Gusti Muhammad Hatta dan Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Ahmad Alim Bachri menyerahkan piagam penghargaan kepada para wisudawan terbaik. Diantaranya Program Pascasarjana diraih Tita Rosy dengan IPK 4,00, Program Sarjana diraih Fathimatuzzahra dari FKIP dengan IPK 3,93 serta Program D3 FEB diraih Linda Ervina dengan IPK 3,92.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018