![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://kalsel.antaranews.com/berita/72748/save-meratus-digauangkan-di-hadapan-sastrawan-internasional&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2018/10/IMG_20181008_172119.jpg&description="Save Meratus" digauangkan di hadapan Sastrawan Internasional){kind=link}
Barabai, (Antaranews Kalsel) - Musikalisasi Puisi dari sanggar Buluh Marindu Dewan Kesenian Hulu Sungau Tengah (HST) menggaungkan penampilan bertemakan penyelamatan meratus (Save Meratus) pada pembukaan hari puisi Indonesia yang dihadiri para sastrawan Internasional.
Acara itu digelar oleh Pemerintah Kota Banjarmasin di rumah Anno Siring Tandean, Jumat.
Sastrawan muda dari Dewan Kesenian HST Rizki Atmanegara mengaku sangat bangga bisa tampil di hadapan para pejabat dan para sastrawan nasional maupun Internasional.
"Ini suatu kehormatan bagi kami bisa tampil mewakili sastrawan Kalsel pada moment acara pembukaan," ungkapnya.
Musikalisasi Puisi yang Ia tampilkan berjudul Akulah Sungaimu dan Kotaku karya Zulfaisal Putera yang merupakan hasil dari kreativitas bersama tim dalam menuangkan ide, pemikiran, gagasan lewat Puisi yang dibarengi musik terhadap keindahan dan kelestarian alam khususnya sungai.
Terutama dari hulu sungai yang berada di pegunungan Meratus sampai ke hilir sungai yaitu orang orang yang berada di Banjarmasin.
"Dalam puisi yang kami tampilkan gambaran begitu pentingnya arti sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat Kalsel dari dulu sampai masa sekarang, untuk itu sungai harus kita jaga bersama, apalagi saat ini adanya isu ekspolitasi Meratus di HST," katanya.
Menurutnya hal itu merupakan kesempatan grupnya dihadapan para sastrawan untuk menggaungkan penyelamatan Meratus untuk menyelamatkan sungai sebagai sumber kehidupan.
Panitia pelaksana Zulfaisal Putra menyampaikan para sastrawan yang hadir dari luar negeri diantaranya dari Negara Italia, Casablanca, Maroko, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Malaysia dan Thailand.
"Sedangkan sastrawan nasional yang hadir yaitu Olivia Zalianty, presiden penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, H.D Zawawi Imron, dan lain-lain yang jumlahnya mencapai dua ratus orang," katanya.
Para sastrawan itu akan mengikuti parade baca puisi yang tahun ini mengangkat tema Puisi sebagai alat pemersatu dan toleransi, sekaligus mengangkat sungai sebagai lambang peradaban.
Baca juga: Chairansyah ke Medan motivasi Qori MTQN dari HST
Baca juga: Kantor Panwaslu di HST terbakar
Baca juga: Pemuda dari HST ini transaksi narkoba di halaman masjid
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Acara itu digelar oleh Pemerintah Kota Banjarmasin di rumah Anno Siring Tandean, Jumat.
Sastrawan muda dari Dewan Kesenian HST Rizki Atmanegara mengaku sangat bangga bisa tampil di hadapan para pejabat dan para sastrawan nasional maupun Internasional.
"Ini suatu kehormatan bagi kami bisa tampil mewakili sastrawan Kalsel pada moment acara pembukaan," ungkapnya.
Musikalisasi Puisi yang Ia tampilkan berjudul Akulah Sungaimu dan Kotaku karya Zulfaisal Putera yang merupakan hasil dari kreativitas bersama tim dalam menuangkan ide, pemikiran, gagasan lewat Puisi yang dibarengi musik terhadap keindahan dan kelestarian alam khususnya sungai.
Terutama dari hulu sungai yang berada di pegunungan Meratus sampai ke hilir sungai yaitu orang orang yang berada di Banjarmasin.
"Dalam puisi yang kami tampilkan gambaran begitu pentingnya arti sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat Kalsel dari dulu sampai masa sekarang, untuk itu sungai harus kita jaga bersama, apalagi saat ini adanya isu ekspolitasi Meratus di HST," katanya.
Menurutnya hal itu merupakan kesempatan grupnya dihadapan para sastrawan untuk menggaungkan penyelamatan Meratus untuk menyelamatkan sungai sebagai sumber kehidupan.
Panitia pelaksana Zulfaisal Putra menyampaikan para sastrawan yang hadir dari luar negeri diantaranya dari Negara Italia, Casablanca, Maroko, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Malaysia dan Thailand.
"Sedangkan sastrawan nasional yang hadir yaitu Olivia Zalianty, presiden penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, H.D Zawawi Imron, dan lain-lain yang jumlahnya mencapai dua ratus orang," katanya.
Para sastrawan itu akan mengikuti parade baca puisi yang tahun ini mengangkat tema Puisi sebagai alat pemersatu dan toleransi, sekaligus mengangkat sungai sebagai lambang peradaban.
Baca juga: Chairansyah ke Medan motivasi Qori MTQN dari HST
Baca juga: Kantor Panwaslu di HST terbakar
Baca juga: Pemuda dari HST ini transaksi narkoba di halaman masjid
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018