Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Pengelola perpustakaan sekolah dan desa harus mengimbangi kemajuan Teknologi Informasi (IT) untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan minat baca.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Lailatanur Raudah di Amuntai, Rabu mengatakan, kompetensi tenaga Pustakawan harus ditingkatkan dalam menghadapi era kemajuan teknologi informasi.

"Masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan tentunya tidak hanya membutuhkan informasi melalui buku dan majalah manual melainkan juga melalui internet dan sebagainya," ujar Lailatanur.

Lailatanur mengatakan, perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi, sewajarnya menerapkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Berbagai fitur dan konten tentang informasi dan pengetahuan termasuk buku-buku digital hanya bisa di akses melalui peralatan teknologi informasi," katanya.

Membuka Bimbingan Teknis pengembangan perpustakaan sekolah, Lailatanur berharap lembaga-lembaga perpustakaan desa mampu mengimbangi kemajuan teknologi informasi agar perpustakaan tetap menjadi acuan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi.

Peningkatan layanan digital ini katanya sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat baca dan kunjungan masyarakat ke perpustakaan.

"Seorang pustakawan tidak hanya bertugas sebagai penjaga buku, melainkan juga mampu mengolah isi yang ada di perpustakaan agar berdaya guna dan berhasil guna" katanya.

Lailatanur yang sekaligus menjadi nara sumber bimtek tentang kebijakan pengembangan perpustakaan berbasis IT dan pembudayaan kegemaran membaca,  menjelaskan Dispersip selalu berupaya meningkatkan pelayanan perpustakaan dan kearsipan.

Menurut Laila penerapan teknologi IT pada layanan perpustakaan sudah sewajarnya dilakukan agar memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi diantaranya jurnal-jurnal elektronik (e jurnal), aplikasi perpustakaan berbasis digital seperti e-pusnas dan e- kalsel serta buku -buku digital (e-book) dan fitur lainnya.

Selain itu, Perpustakaan Daerah Kabupaten HSU juga sudah tergabung dalam 'Indonesia One Search' (IOS) yakni portal koleksi elektronik yang datanya dikumpulkan melalui metode Harvesting dari berbagai perpustakaan digital mitra Perpustakaan Nasional RI. 

"Untuk Kalsel baru Perpustakaan Daerah Kalsel dan HSU yang masuk dalam IOS," kata Lailatanur lagi.

Meski demikian, diakuinya jika masih terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan perpustakaan berbasis IT seperti belum terotomasinya sebagian besar perpustakaan disamping masih banyak juga yang belum memiliki Nomor Pokok Perpustakaan (NPP).

"Melalui bimtek yang kita selenggarakan selama dua hari di Aula Kantor Dispersip HSU ini, kita bekali pengelola perpustakaan sekolah dan desa menerapkan aplikasi layanan perpustakaan berbasis IT," tandasnya.

Peserta bimtek adalah para pengelola perpustakaan sekolah sebanyak 23 pustawan SD /MI,  dan 23 pustakawan SMP/Tsanawiyah serta pengelola perpustakaan desa sebanyak  4 orang.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018