Perusahaan tambang batubara PT Arutmin Indonesia Snakin, Kotabaru, Kalimantan Selatan, siap membantu untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di sekitar lokasi tambang melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Community Development and External Affairs (CDEA ) Superintenden PT Arutmin Senakin Burhan, Kamis, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut pihaknya akan membangun embung.
Embung yang menggunakan dana CSR rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat desa binaan, khususnya Desa Buntar dan Tanah Rata nantinya.
"Untuk Desa Sebuli, jarak pipa dari lokasi diperkirakan mencapai 7 kilimeter, dengan kedalaman air sekitar 5 meter," katanya.
Sedangkan untuk Desa Wilas, jarak pipa dari lokasi sampai ke rumah penduduk kurang lebih 6,5 kilometer.
Kedua lokasi tersebut memiliki sumber mata air yang dapat bertahan sampai musim kemarau selama 2-6 bulan.
"Penyaluran air sendiri tidak menggunakan alat pompa, tetapi hanya sekedar mengandalkan gravitasi dan elevasi yang murni berasal dari alam," ungkapnya.
Namun, tanpa adanya alat untuk membantu suplai air kepada masyarakat tidak terlalu deras mengalir, sehingga perlu adanya perbaikan.
Konsultan CSR Kementrian Pekerjaan Umum Slamet Hariyanto, mengungkapkan, bahwa suplai air dari tempat lokasi ke rumah penduduk sangat dipengaruhi beberapa hal.
"Hal-hal yang paling mendasar dan mempengaruhi diantaranya titik awal elevasi, titik akhir atau rumah penduduk, dan besarnya pipa yang digunakan," ujar Slamet.
Apabila air yang sampai ke rumah-rumah penduduk itu terlalu kecil, ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
"Beberapa kemungkinan tersebut diantaranya titik awal elevasi dapat ditinggikan atau titik akhir direndahkan, dapat dilakukan pergantian pipa yang awalnya kecil diubah menjadi besar," paparnya.
Sementara itu, sampai saat ini sebagian masyarakat di desa di sekitar lokasi tambang terpaksa menggunakan air bersih dari sumur gali dan kolam atau sungai.
Air bersih bersih tersebut digunakan untuk keperluan mandi, cuci dan keperluan yang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Community Development and External Affairs (CDEA ) Superintenden PT Arutmin Senakin Burhan, Kamis, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut pihaknya akan membangun embung.
Embung yang menggunakan dana CSR rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat desa binaan, khususnya Desa Buntar dan Tanah Rata nantinya.
"Untuk Desa Sebuli, jarak pipa dari lokasi diperkirakan mencapai 7 kilimeter, dengan kedalaman air sekitar 5 meter," katanya.
Sedangkan untuk Desa Wilas, jarak pipa dari lokasi sampai ke rumah penduduk kurang lebih 6,5 kilometer.
Kedua lokasi tersebut memiliki sumber mata air yang dapat bertahan sampai musim kemarau selama 2-6 bulan.
"Penyaluran air sendiri tidak menggunakan alat pompa, tetapi hanya sekedar mengandalkan gravitasi dan elevasi yang murni berasal dari alam," ungkapnya.
Namun, tanpa adanya alat untuk membantu suplai air kepada masyarakat tidak terlalu deras mengalir, sehingga perlu adanya perbaikan.
Konsultan CSR Kementrian Pekerjaan Umum Slamet Hariyanto, mengungkapkan, bahwa suplai air dari tempat lokasi ke rumah penduduk sangat dipengaruhi beberapa hal.
"Hal-hal yang paling mendasar dan mempengaruhi diantaranya titik awal elevasi, titik akhir atau rumah penduduk, dan besarnya pipa yang digunakan," ujar Slamet.
Apabila air yang sampai ke rumah-rumah penduduk itu terlalu kecil, ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
"Beberapa kemungkinan tersebut diantaranya titik awal elevasi dapat ditinggikan atau titik akhir direndahkan, dapat dilakukan pergantian pipa yang awalnya kecil diubah menjadi besar," paparnya.
Sementara itu, sampai saat ini sebagian masyarakat di desa di sekitar lokasi tambang terpaksa menggunakan air bersih dari sumur gali dan kolam atau sungai.
Air bersih bersih tersebut digunakan untuk keperluan mandi, cuci dan keperluan yang lainnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012