Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan ekspor impor di Kalimantan Selatan pada bulan Juni tahun 2018 mengalami surplus sebesar 596,90 juta dolar Amerika Serikat (AS).
     
"Neraca perdagangan Kalsel tetap menunjukkan nilai yang positif sehingga bulan Juni mengalami surplus," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Sabtu.
     
Ia mengatakan, neraca perdagangan ekspor impor bulan Juni yang surplus sebesar 596,90 juta dolar AS lebih tinggi jika dibanding neraca perdagangan Mei yang surplus 506,32 juta dolar AS.
     
Data statistik BPS menunjukkan nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan Juni 2018 mencapai 690,47 juta dolar AS atau naik 0,35 persen dibanding ekspor Mei sebesar 688,07 juta dolar AS.
     
Komoditi utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 563,74 juta dolar AS, menurun 11,11 persen jika dibanding Mei yang mencapai 635,23 juta dolar AS.
     
Kelompok kedua yakni kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang menyumbang ekspor sebesar 98,39 juta dolar AS atau naik 186,01 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
     
Urutan ketiga kelompok berbagai produk kimia dengan nilai ekspor sebesar 21,63 juta dolar AS atau naik sebesar 208,82 persen dibandingkan bulan Mei yang hanya sebesar 7,00 juta dolar AS.
     
"Negara utama tujuan ekspor yakni Tiongkok dengan nilai 238,43 juta dolar AS, India sebesar 124,38 juta dolar AS dan Jepang dengan nilai sebesar 86,60 juta dolar AS," ungkapnya.
     
Sedangkan nilai impor Juni sebesar 93,56 juta dolar AS atau turun 48,52 persen dibanding impor bulan Mei yang mencapai 181,76 juta dolar AS atau turun 3,16 persen dibanding Juni 2017.
     
Komoditi utama impor Kalsel terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 89,25 juta dolar AS, kelompok kapal laut dan bangunan terapung 1,93 juta dolar AS dan kelompok mesin 0,66 juta dolar AS.
     
Kelompok perangkat optik 0,47 juta dolar AS dan kelompok garam, belerang serta kapur 0,31 persen dengan nilai keseluruhan 92,62 juta dolar AS atau 98,99 persen dari total impor.
     
"Negara utama pemasok impor yakni Malaysia 51,73 juta dolar AS, Singapura sebesar 39,79 juta dolar, Korea Selatan yang mencapai 0,50 juta dolar AS disusul Jepang dan Tiongkok," katanya.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018