Kotabaru, 9/6 (ANTARA) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada 2012 membangun Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) atau semacam stasiun pengisian bahan bakar umum khusus nelayan, untuk membantu nelayan setempat agar tidak kesulitan mendapatkan BBM, khususnya jenis solar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru Ir Talib, Sabtu, mengatakan, dengan dibangunkannya SPDN tersebut akan mempermudah nelayan untuk memperoleh BBM jenis solar dengan harga murah.

"Terlebih harga BBM sendiri akan di patok sesuai dengan harga subsidi dari pemerintah," ujarnya.

Namun bagi nelayan untuk dapat memperoleh BBM sendiri harus memiliki kartu identitas yang diterbitkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan melalui DKP.

"Hal ini dimaksudkan agar BBM yang diperuntukkan khusus untuk nelayan benar-benar dapat dinikmati semaksimal mungkin," jelasnya.

Karena, lanjutnya, masyarakat pesisir yang terdiri atas nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pedagang hasil laut serta lainnya yang kehidupan sosial ekonominya tergantung pada sumberdaya kelautan yang pada umumnya masih tergolong miskin.

"Khusus bagi nelayan, BBM merupakan elemen sangat penting dalam menjalankan kegiatannya karena komponen biaya berkisar 40-60 persen dari seluruh operasional penangkapan ikan," ujar Talib.

SPDN sendiri akan dibangun di areal yang sudah ditentukan yaitu di Pusat Pelelangan Ikan (PPI).

Menurutnya, apabila SPDN yang sudah direncanakan itu dapat terealisasi dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan mendukung produksi ikan di Kotabaru, ujarnya.

Karena, sejak dua tahun terakhir produksi perikanan laut Kotabaru meningkat cukup besar, baik dari pengasilan tambak udang maupun ikan.

"Pada 2010 produksi perikanan diakumulasikan sebesar 47 ribu ton pertahun, sedangkan di 2012 ini ada kenaikan menjadi 57 ribu ton pertahun, artinya pemasukan bagi daerah lumayan besar," jelasnya.

Menurut dia, pihaknya sangat optimis pada 2015 mendatang dari hasil produksi perikanan laut akan mencapai angka 100 ribu ton pertahun, apabila BBM bagi nelayan dapat terpenuhi, tutupnya.



Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012