Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Nilai uang zakat fitrah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Ramadhan 1439 Hijriah mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kotabaru, Mahmud Dimyati di Kotabaru, Kamis, mengatakan kenaikan terutama pada jenis beras kategori I dan II.

"Kenaikan tidak terlalu banyak untuk kategori I dari Rp43 ribu menjadi Rp44 ribu. Kategori II agak tinggi kenaikannya, semula Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu," jelasnya.

Beras kategori I terdiri dari karang dukuh unus mayang (super), JDR Rojo Lele, unus mayang (usang), Si Buyung, Santik (lokal), dan unus mutiara.

Sedangkan beras kategori II terdiri dari JDR superwangi biasa, Maknyus, Semar Hijau, Semar Biru, Gerobak Pandan, Pandan Wangi, Lele, Istana Harum Pandan, dan Semar Pandan.

"n," lanjutnya.

Beras kategori III terdiri dari Harum Sari, Kenari, Ketupat, banjar karau, Cendrawasih, beras Gelatik, beras Sulawesi, dan si hirang (lokal).

Nilai untuk masing-masing kategori ditetapkan melalui rapat koordinasi dengan berbagai komponen terkait.

Mahmud menyebutkan, Kotabaru agak berbeda dengan daerah lain karena ada disparitas harga antara di kota dengan kecamatan.

"Karena itu diambil patokan untuk menyamaratakan sebagai pedoman," katanya.

Penetapan nilai uang zakat fitrah sebenarnya sudah dilakukan sejak sebelum Ramadhan. Dengan tujuan agar pengumpulan zakat fitrah bisa dilakukan lebih awal.

Namun kebiasaan masyarakat selalu ramai membayarkan zakat fitrah jika sudah mendekati lebaran.

Sementara itu, Baznas Kotabaru mengimbau unit pengumpul zakat, pengurus mesjid serta amil zakat fitrah agar nantinya melaporkan hasil penerimaan dan penyaluran zakat fitrah, zakat mal, maupun infak dan sedekah di tempat masing-masing.

"Kami sudah sebarkan surat ke mesjid-mesjid dan tempat lainnya yang mengumpulkan zakat fitrah untuk menyampaikan laporan kepada kami," ujarnya.

Pelaporan ini diperlukan untuk mengetahui potensi zakat di Kotabaru. Penghimpunan data ini pernah dilakukan pada 2016, tapi hanya di wilayah dalam kota, namun hasilnya mencapai miliaran rupiah.
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018