Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Pemprov Kalimantan Selatan mendukung pengembangan Objek Wisata Kerbau Rawa atau "Swimming Buffalo", dan diperkirakan satu-satunya di dunia ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

"Saya search Google ternyata yang muncul tentang Swimming Buffalo cuma ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara berarti Swimming Buffalo ini potensial untuk mendukung tahun kunjungan wisata Kalsel 2020," ujar Kabid perencanaan, pengendalian dan evaluasi Bappeda Provinsi Kalsel I Gede Suardika di Amuntai, Selasa.

Suardika mengatakan, Kerbau Rawa atau bahasa latinnya disebut Bubalus Bubalis banyak terdapat di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). 

Berdasarkan data Dinas Pertanian Bagian Peternakan, populasi kerbau rawa di Kabupaten HSU sebanyak 10.342 ekor berkurang sebesar 10 persen dalam dua tahun terakhir akibat faktor cuaca dan penyakit.

Suardiika menjelaskan bahwa seiring rencana persiapan menuju Wisata Kalsel 2020 Pemprov Kalsel turut memfokuskan pada Kawasan Strategis rawa dan batang banyu (air).

Saat memaparkan tentang RPJMD Kalsel di Aula Bappelitbangda HSU, Suardika menuturkan dalam rencana pengembangan wisata Swimming Buffalo ini perlu kerjasama lintas instansi pemerintah daerah seperti Dinas Pekerjaan Umum untuk mempersiapkan sarana infrasturktur.

"Disamping itu dari Dinas Pariwisata juga melakukan pengembangan wisatanya dan pelatihan pemandu perjalanan wisata (tour guide)," katanya.

Suardika menambahkan, pengembangan wisata Swimming Buffalo ini dipastikan juga berdampak bagi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dengan penjualan souvenir dan kuliner.

Pengembangan wisata ini juga perlu dukungan Dinas Pertanian bagian peternakan untuk pembibitan dan penyediaan pakannya agar populasi Kerbau Rawa tetap stabil.

Selain itu, katanya, peran Dinas pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa untuk mempersiapkan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam proyek wisata Swimming Buffalo.

Bupati HSU Abdul Wahid menyambut gembira dukungan Pemprov Kalsel terhadap pengembangan Wisata Kerbau rawa didaerahnya yang selama ini memang kurang tersentuh dalam kalendar wisata Kalsel.

"Namun dalam persiapannya kita harus hati-hati dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan kesiapan masyarakat setempat," kata Wahid.

Wahid mengakui jika untuk mengakses lokasi habitat dan kalang peternakan Kerbau Rawa masih membutuhkan biaya akomodasi dan transportasi cukup mahal. Sehingga menjadi tugas pemerintah daerah untuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mempermudah akses wisata ke sana.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018