Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin M Yamin meminta pemerintah kota setempat segera menangani Pulau Bromo sekitar 3 kilometer dari Kota Banjarmsin dan masuk wilayah Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan, yang masih terisolasi.

Sebab, kata politisi Gerindra tersebut di gedung dewan kota, Kamis, dengan ketiadaan akses darat ke pulau yang sudah cukup banyak penduduknya tersebut, hingga kemajuan pembangunan di daerah itu sangat jauh dengan kota.

"Makanya kita usulkan pemerintah kota untuk secepatnya membuat jembatan penghubung ke pulau Bromo tersebut, sebab daerah itu menjadi sangat terpencil dengan ketiadaan jalan darat, padahal masuk daerah ibu kota provinsi," paparnya.

Menurut Yamin, pihaknya di komisi III bersedia turun langsung bersama pihak pemerintah kota untuk merumuskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ke sana.

"Ayo kita jalan kesana bersama-sama, agar masyarakat di sana mendapat perhatian serius, selama ini akses mereka pergi ke kota hanya melewat trasportasi sungai," paparnya.

Dikatakan dia, selama ini tidak sedikit keluhan masyarakat pulau Bromo yang masuk kedewan kota dengan belum merasakannya pembangunan sebagaimana di daerah lainnya.

"Aspirasi masyarakat pinggiran kota ini memang menjadi perhatian serius kita di dewan, hingga akan kita kawal terus agar mesuk perencanaan pembangunan kota nantinya, bahkan kalau memungkinkan ada dimulai tahun ini," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin H Asmat menegaskan, akan konsen untuk melakukan pengawasan kinerja para mitra di pemerintah kota dalam pembangunan infrastruktur di tahun ini.

Khususnya, ungkap politisi PKB ini, untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bagi daerah pinggiran, agar semuanya dapat terealisasi dengan baik.

"Kita pastinya akan memanggil instansi terkait yang dinilai dalam target pembangunan ada keterlambatan, sebab ini tugas kita untuk memastikan anggaran bisa berjalan dengan baik dan berkeadilan," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018