Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan (Kalsel) Syaiful mengatakan, bantuan alat tangkap di laut bagi nelayan  masih kurang.

Dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dalam penyediaan paket alat penangkapan ikan ramah lingkungan, kita mendapat bantuan 1.150 paket untuk nelayan di Kabupaten Kotabaru.

"Jumlah paket  nelayan Kotabaru belum cukup atau masih kurang," ujarnya usai rapat bersama Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) DPRD provinsi setempat menjawab Antara Kalsel.

Mengatasi kekurangan tersebut, kata dia, pihaknya  bermaksud mengusulkan tambahan bantuan.

Padahal nelayan Kalsel yang suka melaut (menangkap ikan di laut) bukan cuma di Kotabaru, tetapi juga di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Tanah Laut (Tala), dan terdapat pula di Kabupaten Banjar serta Barito Kuala (Batola).

Selama ini, kelompok nelayan di Kotabaru  membuat alat tangkap ikan di laut dengan sebutan `waraling` sebagai pengganti cantrang (pukat hela) atau lampara dasar

"Tetapi waraling karya/inovasi nelayan `Bumi Sa-ijaan` Kotabaru itu tampaknya tidak jauh beda dengan pukat hela, sehingga masih kurang ramah lingkungan kelautan," lanjutnya saat berada di DPRD Kalsel.

Oleh karenanya, dia memperkirakan, KKP tidak akan merekomendasi waraling menjadi alat tangkap ikan, sebab bisa menguras sumber daya kelautan.

"Jadi guna kelestarian lingkungan sumber daya kelautan dan perikanan laut, sebaiknya nelayan menggunakan alat tankap ikan sebagaimana program KKP," demikian Syaiful.

Sementara guna membantu nelayan melaut serta tetap terjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan laut, KKP akan mendistribusikan bantuan 7.255 paket alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan ke seluruh nelayan di Indonesia.

Penyaluran paket alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan tersebut setelah melalui tahapan seleksi, yaitu nelayan yang betul-betul membutuhkan dan mematuhi peraturan KKP.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017