Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin mengajak wartawan mengunjungi Bandung Command Center (BCC) milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Bandung.

"Dengan diajaknya awak media ke BCC diharapkan bisa mempublikasikan apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bandung, sehingga turut mendorong pemangku kebijakan agar program Smart City jadi prioritas untuk segera direalisasikan," kata Kabag Humas Setda Kota Banjarmasin Husni Thamrin di Bandung kepada Antara Kalsel.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banjarmasin Hermansyah yang ikut mendampingi ketika berkunjung ke BCC yang terletak di Balaikota Bandung Jalan Wastukencana No 2, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat menyatakan, ide Kabag Humas mengajak media sangat tepat.

"Kunjungan ke Bandung Command Center ini sangat bernilai strategis, jadi teman-teman wartawan punya gambaran bagaimana Bandung mewujudkan Smart City," tuturnya.

Hermansyah sendiri mengaku kagum dengan adanya BCC karena pelayanan publik dan transparansi semakin baik diberikan Pemerintah Kota Bandung.

"Semoga apa yang kita lihat bersama ini bisa diimplementasikan di Banjarmasin, apalagi target Walikota Ibnu Sina menjadikan Banjarmasin Smart City tahun 2019," kata Hermansyah.

Di sisi lain, BCC telah mewujudkan program "Smart City? atau kota cerdas di ibukota Provinsi Jawa Barat itu.

"BCC memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Manajemen Informasi Pemerintahan Furqon Hanafi saat menerima rombongan Pemkot Banjarmasin.

Menurut Furqon, sejak Pemerintah Kota Bandung mengkonsep "Smart City", seluruh infrastruktur terus dibenahi. Mulai pengintegrasian data, Sumber Daya Manusia (SDM), aplikasi hingga tata kelola, sehingga "Smart City" lebih menyeluruh.

"Jadi BCC inilah yang bisa dikatakan jadi pusat Smart City Kota Bandung yang dilaunching 19 Januari 2015," jelasnya.

Pembangunan Bandung Command Center yang menelan biaya mencapai Rp 30 miliar itu dikembangkan Bagian Umum dengan infrastruktur mulai pengadaan hardware dan software oleh Diskominfo.

BCC memiliki keunikan arsitektur maupun desain interior. Ruangan BCC yang bercat putih dan berbentuk oval dengan pancaran cahaya warna biru tua membuat suasana pun terkesan megah dan futuristik.

Sebanyak 24 monitor menayangkan aktivitas di sejumlah lokasi di wilayah Kota Bandung yang terpantau melalui kamera pengawas CCTV.

Petugas yang terdiri dari 9 tenaga ahli, 15 call center dan 4 polisi standby selama 24 jam melakukan kerja shift atau bergantian.

Tak hanya soal tampilan ruangnya yang begitu modern, keberadaan BCC benar-benar diharapkan menjadi implementasi untuk memberikan? pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Bandung.

Ada beragam fitur aplikasi yang dimiliki seperti layanan pengaduan dan masukan masyarakat melalui aplikasi LAPOR!. Kemudian seluruh SKPD pun terkoneksi di BCC, termasuk Kepolisian.

"BCC ada call center 112 dan juga tombol panic button untuk layanan cepat, jadi kami menyalurkan setiap pengaduan yang masuk ke dinas terkait dan bisa memantaunya secara langsung," papar Furqon.

Sedangkan untuk fungsi ke dalam atau internal, ungkap Furqon, sebagai wadah kontrol pimpinan dalam hal ini Walikota Bandung Mochamad Ridwan Kamil yang menjadi penggagas berdirinya BCC.

"Jadi seluruh data dan laporan kami analisa dan dilaporkan ke pimpinan secara reguler baik per minggu, per bulan hingga per tahun," bebernya didampingi Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskominfo Pemerintah Kota Bandung Tohir Latif. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017