Barabai, (AntaraNews Kalsel) - Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Ahmad Chairansyah ikut menangkap tikus bersama-sama dengan kelompok tani Bina Bersama.
Bertempat di lahan pertanian Desa Panggung Kecamatan Haruyan Rabu (15/11), penangkapan tikus dilakukan dengan bom asap atau bahan pembuat petasan yang dimasukan ke lobang-lobang tikus.
Ketua Gapoktan Bina Bersama Norifandi menyampaikan kegiatan Groupiyokan tikus itu dilakukan selama Dua hari agar setidaknya dapat mengurangi serangan hama tikus yang selama ini memakan hasil-hasil pertanian khususnya padi.
"Kegiatan ini juga merupakan inisiatif masyarakat dengan cara bergotong-royong yang dibantu para penyuluh pertanian dengan harapan pertanian kita lebih mendapatkan hasil yang maksimal dan tahun ini terhindar dari hama tikus," katanya.
Wakil Bupati juga menyampaikan hama tikus ini hampir 40 sampai dengan 60 persen menghabiskan hasil pertanian para petani.
"Hal ini mengakibatkan hasil pertanian kita tidak maksimal jadi perlu adanya kegiatan pembasmian tikus ini secara rutin dilakukan baik itu seminggu sekali atau sesering mungkin," kata Chairansyah.
Dia mengajak masyarakat untuk memerangi hama tikus tersebut walaupun ada mitos bahwa hama tikus ini harus dibiarkan saja jangan di lawan.
"Jika dilawan maka tikus akan balik menyerang dan menghabiskan hasil-hasil pertanian atau ada juga yang bilang hama tikus itu bala maka harus ditolak dengan doa bersama tolak bala," katanya.
Menurutnya meningkatnya luas serangan hama tikus biasanya disebabkan karena tidak adanya antisipasi berupa gerakan massal intensif pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam.
Selain itu, kebanyakan petani terburu waktu untuk segera tanam padi kembali dan tidak memberikan jeda waktu untuk melakukan gerakan massal secara serentak dalam mengantisipasi hama tikus.
"Gropiyokan tikus secara serentak bersama-sama yang dilaksanakan pada hari ini sangatlah penting agar dapat menekan kerugian dan menekan pupulasi tikus mulai dari pra tanam maupun hingga menjelang panen," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017