Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Operasi pencabutan tombak Serapang yang menancap di tubuh pelaku penyetruman sekaligus korban luka tombak, AR (29) warga Desa Batang Alai, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berhasil dilakukan.

Kapolres HSS AKBP Rahmat Budi Handoko, di Kandangan, Kamis (19/10), mengatakan, operasi pencabutan dilakukan di RSUD Anshari Saleh Banjarmasin, setelah mendapat rujukan dari RSUD H Brigjend H Hassan Basry Kandangan.

"Untuk pemeriksaan lebih lanjut menunggu pulihnya kondisi kesehatan AR, mengingat  dirinya disamping sebagai pelaku penyetruman juga merupakan korban yang mengalami luka tombak," katanya.

Dijelaskan dia, pendekatan juga dilakukan kepada keluarga AR di Desa Batang Alai, Kecamatan Daha Utara, untuk menahan diri dan menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Keluarga AR menyatakan, bisa menerima kondisi korban dan tidak akan balas dendam, mengingat sebelumnya kepala desa setempat telah mengingatkan berulang kali agar AR tidak melakukan penyetruman namun tidak digubris.

Menurut dia, persoalan penyetruman yang masih ada di Danau Bangkau  cukup komplek dan menyangkut urusan perut, tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat keamanan, namun perlu peran semua pihak untuk mendukung persoalan penyetruman dengan mencarikan solusinya.

"Masyarakat HSS secara umum telah memiliki kesadaran, untuk tidak melakukan penyetruman, termasuk dan berpartisipasi aktif  menjaga dan mengawasi kawasan Danau Bangkau,"katanya.

Menurut dia, kejadian penyetruman yang berujung ditombaknya AR bermula dari laporan warga yang mendatangi Pol Air tentang adanya praktik penyetruman di danau, Pol Air yang menggunakan speed boat mendampingi warga mendatangi lokasi.

Diketahui ada tiga orang yang menggunakan tiga kelotok, sedang melakukan penyetruman ikan. Kemudian aparat Satpolair memberikan  peringatan, namun  dua orang tersangka melarikan diri sedangkan  AR malah berusaha menabrak speed boat yang digunakan aparat , namun gagal.

Sempat terjadi ketegangan antara  AR  dan  warga yang berupaya membela diri. Waktu itu, AR membawa senjata berupa tombak serapang di kelotoknya.

Anehnya, tiba-tiba tanpa diketahui siapa pelakunya, AR justru ditemukan dalam keadaan terluka dengan tombak serapang yang masih menancap di punggung.

Kepala Desa Bangkau Ardiansyah, mengatakan tombak serapang yang melukai AR, merupakan jenis senjata tajam dengan memiliki lima mata.

"Lima mata tersebut yakni empat mata tombak di samping, dan satu mata tombak di tengah,"katanya.

Ditambahkan dia, menurut kepercayaan warga  turun temurun, mata tombak di tengah memiliki kekuataan tersendiri, bila serapang itu ada mata tombak di tengahnya, maka ilmu kebal apapun bisa ditembus oleh serapang,"katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Fathurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017