Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan bulan Juni 2017 tercatat 96,06 atau turun sebesar 0,64 persen dibanding nilai tukar petani pada bulan Mei yang tercatat sebesar 96,67.

Kepala Badan Pusat Statisik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, turunnya NTP akibat indeks harga hasil produksi pertanian lebih kecil dibanding indeks harga barang/jasa.

"Penurunan disebabkan kenaikan indeks harga produksi pertanian lebih kecil dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa konsumsi rumah tangga dan produksi pertanian," ujarnya.

Disebutkan, indeks harga produksi pertanian yang diterima petani naik 0,10 persen dibanding Mei dari 117,96 jadi 118,08 dan indeks diterima naik 0,74 persen dari 122,02 menjadi 122,93.

Ia mengatakan, jika dilihat masing-masing subsektor maka tiga subsektor pertanian mengalami penurunan nilai tukar yakni subsektor tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan.

Penurunan nilai tukar subsektor tanaman pangan sebesar 0,57 persen, subsektor holtikultura turun 1,48 persen dan subsektor tanaman perkebunan yang turun 1,16 persen.

Dua subsektor lainnya mengalami kenaikan yakni subsektor peternakan yang naik sebesar 0,09 persen dan subsektor perikanan yang mengalami kenaikan 0,39 persen.

Disebutkan, penurunan subsektor tanaman pangan disebabkan naiknya indeks harga kelompok padi sebesar 0,14 persen dan palawija mengalami kenaikan indeks sebesar 0,64 persen.

Penurunan subsektor hortikultura disebabkan indeks harga komoditas pada kelompok buah-buahan yang turun 1,42 persen dan kelompok tanaman obat yang turun 1,07 persen.

Sementara, penurunan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,12 persen akibat indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat yang turun 0,38 persen.

Sedangkan kenaikan tanaman perkebunan rakyat disebabkan turunnya indeks harga pada kelompok tanaman perkebunan 0,38 persen dan indeks konsumsi rumah tangga 1,01 persen.

Kenaikkan subsektor peternakan terjadi karena naiknya indeks komoditas unggas sebesar 1,82 persen, sedangkan komoditas lainnya mengalami kenaikan atau penurunan relatif kecil.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017