Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan pada April 2018 tercatat 94,83 atau turun sebesar 1,54 persen dibanding nilai tukar petani pada bulan sebelumnya tercatat 96,31.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel, Diah Utami di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, turunnya NTP akibat indeks harga produksi pertanian menurun dan indeks yang dibayar petani naik.
"Penurunan disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,91 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, jika dilihat masing-masing subsektor maka dua subsektor pertanian mengalami penurunan nilai tukar yakni subsektor tanaman pangan dan subsektor perkebunan rakyat.
Sedangkan tiga subsektor mengalami kenaikan yakni subsektor hortikultura naik 0,62 persen, subsektor peternakan naik sebesar 0,63 persen dan subsektor perikanan naik 0,13 persen.
Penurunan nilai tukar subsektor tanaman pangan sebesar 2,78 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 3,06 persen.
Disebutkan, penurunan nilai tukar subsektor tanaman pangan terjadi karena indeks harga pada kelompok padi turun 2,42 persen walau pun kelompok palawija naik sebesar 1,37 persen.
Sedangkan indeks yang dibayar naik 0,73 persen terutama karena naiknya indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga yang naik 0,78 persen dan indeks harga BPPBM naik 0,57persen.
Penurunan nilai tukar subsektor tanaman perkebunan rakyat 3,06 persen karena turunnya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat dari 103,57 pada Maret menjadi 101,03 bulan April.
Sementara, kenaikan subsektor hortikultura sebesar 0,62 persen karena naiknya indek harga komoditas kelompok buah-buahan 2,40 persen, dan tanaman obat naik 2,64 persen.
Kenaikan subsektor peternakan 0,63 persen karena naiknya harga komoditas pada kelompok unggas sebesar 1,99 persen dan kelompok hasil ternak naik sebesar 1,82 persen.
Sedangkan kenaikan subsektor perikanan 0,13 persen karena naiknya indeks kelompok perikanan tangkap 0,21 persen dan kelompok budidaya ikan yang naik 0,64 persen.