Bunda Literasi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan Murniati Sahrujani menyebut transformasi perpustakaan tidak hanya tentang buku, tapi kemudahan akses pengetahuan, keterampilan, serta ruang pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Murniati menyampaikan itu saat membuka kegiatan Pelatihan Kreasi Anyaman Purun Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan HSU di Kantor Desa Sungai Limas Kecamatan Haur Gading, Senin.
Baca juga: Disperpus HSU lakukan tranformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial literasi
"Saya mengajak kepada peserta untuk ikuti pelatihan ini dengan semangat, fokus dan terbuka pada ilmu baru. Jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal tingkatkan kemandirian ekonomi dan rasa percaya diri," ujar Murniati.
Dia menambahkan bahwa keterampilan anyaman purun tidak hanya tentang mengolah tanaman purun jadi beragam kerajinan tangan, tapi juga bisa jadi sumber penghasilan serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Sekretaris Dinas Perpustakaan HSU Moch Arifil menjelaskan, kegiatan ini merupakan strategi nasional, yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Baca juga: Hulu Sungai Utara beri pelatihan berbasis literasi bagi UMKM
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat terhadap literasi. Kita mempunyai nilai seperti dalam anyaman purun, untuk menambah skill, baik teknik menganyam maupun pemasarannya," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam peraturan pemerintah, perpustakaan telah terapkan literasi berbasis inklusi sosial, tidak hanya fokus pada kemampuan membaca ataupun menulis, tapi juga sisi sosial dan budaya yang akan bermanfaat bagi masyarakat.
"Literasi berbasis inklusi sosial akan menyesuaikan dengan keadaan, kultur masyarakat dan masing-masing daerah, sehingga dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat," ujarnya.
Ada pun pada kegiatan tersebut menghadirkan Ahmad Baihaki dan Mariana sebagai Instruktur dari Puruncraft.
Baca juga: Sosialisasi dan edukasi bencana minim anggaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Murniati menyampaikan itu saat membuka kegiatan Pelatihan Kreasi Anyaman Purun Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan HSU di Kantor Desa Sungai Limas Kecamatan Haur Gading, Senin.
Baca juga: Disperpus HSU lakukan tranformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial literasi
"Saya mengajak kepada peserta untuk ikuti pelatihan ini dengan semangat, fokus dan terbuka pada ilmu baru. Jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal tingkatkan kemandirian ekonomi dan rasa percaya diri," ujar Murniati.
Dia menambahkan bahwa keterampilan anyaman purun tidak hanya tentang mengolah tanaman purun jadi beragam kerajinan tangan, tapi juga bisa jadi sumber penghasilan serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Sekretaris Dinas Perpustakaan HSU Moch Arifil menjelaskan, kegiatan ini merupakan strategi nasional, yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Baca juga: Hulu Sungai Utara beri pelatihan berbasis literasi bagi UMKM
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat terhadap literasi. Kita mempunyai nilai seperti dalam anyaman purun, untuk menambah skill, baik teknik menganyam maupun pemasarannya," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam peraturan pemerintah, perpustakaan telah terapkan literasi berbasis inklusi sosial, tidak hanya fokus pada kemampuan membaca ataupun menulis, tapi juga sisi sosial dan budaya yang akan bermanfaat bagi masyarakat.
"Literasi berbasis inklusi sosial akan menyesuaikan dengan keadaan, kultur masyarakat dan masing-masing daerah, sehingga dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat," ujarnya.
Ada pun pada kegiatan tersebut menghadirkan Ahmad Baihaki dan Mariana sebagai Instruktur dari Puruncraft.
Baca juga: Sosialisasi dan edukasi bencana minim anggaran
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025