Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Biaya kegiatan overlay Bandara Warukin di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan bertambah dari Rp49 miliar menjadi Rp69 miliar menyusul pembuatan pondasi baru di landasan pacu.

Kepala UPT Bandara Warukin Dinas Perhubungan Kabupaten Tabalong Ady Fajar di Tanjung, Senin mengatakan panjang landasan pacu yang dibongkar mencapai 900 meter dan sisanya sekadar menambah ketebalan.

"Ada penambahan biaya sekitar Rp20 miliar untuk kegiatan overlay dan dana tersebut dibiayai oleh PT Pertamina (Persero)," jelas Ady.

Sedangkan pelaksanaan konstruksi oleh anak perusahaan PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service melalui PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS) termasuk membangun fasilitas pendukung lainnya.

Beberapa fasilitas pendukung yang hampir rampung diantaranya terminal penumpang dan pembuatan jalan masuk dan lokasi parkir kendaraan.

Sedangkan pembangunan menara Air Traffic Control (ATC), apron serta alat bantua pendaratan pesawat masih tahap pengerjaan dengan realisasi fisik baru 20 persen.

Selain melakukan overlay pihak PT Pelita Air Service melalui PT BPAS juga akan memperluas pembangunan tower di Bandara Udara Warukin serta membangun gedung satuan tugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP PK).

Sebelumnya PT Pelita Air Service memperkirakan biaya operasional Bandara Udara Warukin di Kabupaten Tabalong mencapai Rp9 miliar per tahunnya mencakup biaya sisi udara, darat hingga personel.

Dengan rincian biaya operasional sisi udara Rp1,17 miliar dan sisi darat Rp3,62 miliar sedangkan biaya personel mencapai Rp3,49 miliar.

"Untuk biaya personel rencananya memang ditanggung pemerintah daerah selaku operator bandara umum dan akan dianggarkan pada 2018," ungkap Ady.

Bandara warukin sendiri ditargetkan beroperasi pada 17 Agustus 2017 namun faktor cuaca yang kurang mendukung menyusul tingginya intensitas hujan saat ini menjadi kendala percepatan pembangunan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017