Barabai, (Antaranews Kalsel) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan menggelar rapat koordinasi untuk membahas antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan bersama Satuan Organisasi Perangkat Daerah dan pihak terkait lainnya.
Rakor yang dipimpin langsung Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan H Pandiansyah di Barabai, Jumat membahas hasil pemantauan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar.
"Kita berharap kenaikan harga kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi karena akan menyulitkan masyarakat dan kita perlu melakukan pemantauan untuk mengantisipasinya," jelas Pandiansyah.
Dalam rakor tersebut seluruh anggota TPID mulai dari BPS, Bulog, Polres HST, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bappelitbangda, Diskominfo dan Bagian Humas Setda HST hadir dan memberikan laporan terkait antisipasi kenaikan harga.
Kepala Dinas Perdagangan HST Yuserani menyebutkan telah melakukan pemantauan harga sembako tiap satu minggu sekali dan menjelang perayaan keagamaan pemantauan dua sampai tiga kali seminggu.
"Menjelang Ramadhan ini pemantauan kita lakukan tiap hari hingga menjelang lebaran Idul Fitri," jelas Yuserani.
Termasuk melakukan sidak di pasar dengan sasaran bahan makanan kadaluarsa dan menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai jaminan masyarakat tetap aman untuk mengkonsumsi.
Yusrani menambahkan informasi harga kebutuhan pokok juga disebarluarkan melalui radio swasta tiap Senin pukul 10.00 Wita dan ke depan dicoba kerjasama melalui videotron Pemkab HST serta website yang dikelola Diskominfo serta media lainnya.
"Untuk stok beras di HST sudah terpenuhi dan cukup sampai tujuh bulan ke depan," ungkap Yusrani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Rakor yang dipimpin langsung Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan H Pandiansyah di Barabai, Jumat membahas hasil pemantauan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar.
"Kita berharap kenaikan harga kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi karena akan menyulitkan masyarakat dan kita perlu melakukan pemantauan untuk mengantisipasinya," jelas Pandiansyah.
Dalam rakor tersebut seluruh anggota TPID mulai dari BPS, Bulog, Polres HST, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bappelitbangda, Diskominfo dan Bagian Humas Setda HST hadir dan memberikan laporan terkait antisipasi kenaikan harga.
Kepala Dinas Perdagangan HST Yuserani menyebutkan telah melakukan pemantauan harga sembako tiap satu minggu sekali dan menjelang perayaan keagamaan pemantauan dua sampai tiga kali seminggu.
"Menjelang Ramadhan ini pemantauan kita lakukan tiap hari hingga menjelang lebaran Idul Fitri," jelas Yuserani.
Termasuk melakukan sidak di pasar dengan sasaran bahan makanan kadaluarsa dan menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai jaminan masyarakat tetap aman untuk mengkonsumsi.
Yusrani menambahkan informasi harga kebutuhan pokok juga disebarluarkan melalui radio swasta tiap Senin pukul 10.00 Wita dan ke depan dicoba kerjasama melalui videotron Pemkab HST serta website yang dikelola Diskominfo serta media lainnya.
"Untuk stok beras di HST sudah terpenuhi dan cukup sampai tujuh bulan ke depan," ungkap Yusrani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017