Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan menjamin ketersediaan beras baik jenis premium maupun beras untuk "public service obligation/PSO) hingga setelah Idul Fitri 1438 Hijriah.

Kepala Perum Bulog Divre Kalsel Dedi Supriadi di Banjarmasin, Selasa, mengatakan hingga Selasa (9/5) stok beras di Bulog mencapai 21 ribu ton.

Jumlah tersebut, tambah dia, terdiri dari beras PSO atau untuk keperluan beras sejahtera (Rastra) sebanyak 19 ribu ton dan beras premium dari berbagai jenis sebesar 3 ribu ton.

"Saat ini Bulog juga menyediakan beras jenis premium seperti beras Jawa dan beras unus dengan harga lebih rendah dibanding harga di pasaran," katanya.

Seperti beras Jawa premium harga di Bulog sekitar Rp8.500 per kilogram sedangkan unus Rp11 ribu per kilogram, lebih murah dibanding dengan harga di pasaran.

Menurut Dedi jumlah pasokan beras tersebut, tambah dia, terus bertambah setiap harinya, bahkan dengan cepat Bulog akan mendapatkan tambahan, bila permintaan pasar membludak.

"Kita terus melakukan penghimpunan, bila ada ke kosongan di pasar, kita akan langsung giling padi-padi yang telah kita kumpulkan dari petani," katanya.

Menekan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan, tambah dia, Bulog melakukan operasi pasar di 30 titik di wilayah Kalsel.

Berbagai barang yang disiapkan oleh Bulog antara lain, gula pasir, saat ini terdapat 1.500 ton dan akan terus bertambah sesuai kebutuhan, kemudian daging sapi beku, juga akan dipasok sesuai permintaan, bawang putih, dan minyak goreng.

Diharapkan, melalui berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, bisa menekan kenaikan harga kebutuhan pokok yang biasa terjadi setiap menjelang Ramadhan.

Menekan kebutuhan pokok tersebut, sebelumnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel, juga telah melakukan koordinasi yang dipimpin oleh Sekda Kalsel Abdul Haris Makie.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Muhammad Irwan mengungkapkan peran TPID berhasil menurunkan angka inflasi tahun 2016 dibandingkan kondisi tahun sebelumnya.

"Peran TPID di Kalsel sangat terasa manfaatnya, hal ini terlihat dari pencapaian angka inflasi Provinsi Kalsel yang semakin rendah dan stabil, tahun 2016 inflasi tercatat 3,57 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni 5,14 persen," kata Irwan.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie berharap koordinasi yang sudah terjalin baik antar pemerintah provinsi dan kabupaten kota beserta seluruh pihak yang terlibat dalam TPID dapat terus dilanjutkan.

"Pemprov mempunyai kewajiban untuk selalu membangun komunikasi agar stabilisasi harga tetap terjaga dan terkendali," kata Haris.

Dari rapat koordinasi TPID itu diketahui, stok beras Kalimantan Selatan mencukupi untuk kebutuhan hingga 3 bulan ke depan.

Begitu pula untuk stok gula pasir jelang Ramadhan, meski ada kenaikan permintaan hingga 15 persen, sedangkan operasi pasar juga sudah mulai digelar di beberapa titik lokasi untuk menjaga kondisi harga pangan di pasar.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017