Rantau, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Tapin ternyata memiliki sosok Kartini modern yang peduli dengan pendidikan yakni  Jumiati (43) yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Banua Halat Kanan Kecamatan Tapin Utara. 

Dikatakan Jumiati bahwa ia tidak pernah terpikir menjadi seorang Kades, karena ia dan suaminya hanya seorang petani biasa dan memiliki pendidikan sebatas SMA saja.

"Awalnya karena tidak ada warga yang minat menjadi kades, sehingga suami mendorong saya untuk mencalonkan untuk melawan petahana, dan ternyata pilihan warga membuat saya duduk menjadi kades disini," ujar Jumiati.

Terpilihnya ibu kelahiran 1973 tersebut membuat ia harus memutar otak untuk benar-benar mengabdi untuk warga yang ia pimpin namun tidak mengganggu kewajibannya sebagai seorang Ibu Rumah Tangga (IRT).

Banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan jauhnya tempat pendidikan untuk anak-anak seperti PAUD dan TK, sehingga ia mengutamakan pendidikan di desa Banua Halat Kanan.

"Kami sangat mengutamakan pendidikan dulu disini, agar hak anak untuk mendapat pendidikan terpenuhi," ujar Kades yang sudah menjabat sejak 2012 tersebut.

Dimasa jabatannya, Jumiati telah berhasil membangun tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), selain itu ia juga membuka pendidikan kesetaraan paket A,B, dan C di Desanya.

"Kita ingin anak-anak disini memiliki pendidikan minimal SMA atau kesetaraannya, agar mereka juga mudah dalam mencari kerja kedepannya," ujar Ibu dua putra tersebut.

Selain itu, ia juga membuka pendidikan untuk kaum lansia untuk mengurangi warganya yang buta aksara dan juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi kaum perempuan agar lebih kreatif dan mandiri seperti menjahit, membuat kue, dan lainnya.

"Keberhasilan kami dalam membangun desa juga tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Tapin, khususnya TP PKK dan instansi-instansi terkait," kata Kades yang juga perduli dengan dunia pertanian tersebut.




Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017