Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishub Kalsel) berupaya mengembangkan Pelabuhan Mekar Putih Kabupaten Kotabaru menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
“Pengembangan pembangunan kawasan Pelabuhan Mekar Putih Kotabaru dengan berbagai sarana dan prasarana merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas logistik dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur,” kata Kepala Dishub Kalsel Fitri Hernadi di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Dishub Kalsel gratiskan Trans Banjarbakula saat Haul Guru Sekumpul
Dia menyebutkan areal Pelabuhan Mekar Putih tersebut memiliki rata-rata kedalaman air laut lebih dari 20 meter, bahkan mampu menampung kapal dengan bobot 100.000-150.000 dead weight tonnage (DWT).
“Dalam rangka mengembangkan kawasan ekonomi khusus, tahap pembangunan pelabuhan yang berlangsung ini perlu pengawasan ketat dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Fitri menuturkan dengan potensi yang ada serta lokasi yang sangat strategis ini, Pelabuhan Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru ini memiliki potensi besar sebagai salah satu pusat aktivitas perdagangan internasional.
Ia mengungkapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 Kalsel, provinsi ini mendapatkan perhatian cukup serius pada berbagai proyek infrastruktur.
Baca juga: Balangan siapkan tiga posko untuk lancarkan Nataru
Proyek infrastruktur tersebut, kata Fitri, tidak hanya fokus pengembangan Pelabuhan Mekar Putih tetapi juga infrastruktur strategis lainnya seperti pembangunan jembatan penghubung Kotabaru-Batulicin, pembangunan Pelabuhan Laut Dalam, dan infrastruktur lainnya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur strategis ini menjadi peluang besar mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, utamanya untuk memperkuat posisi Kalimantan Selatan sebagai penyangga logistik bagi IKN.
“Terlebih saat ini dalam pembangunan Jembatan Pulau Laut penghubung dua kabupaten di Kalsel yang rencananya selesai dalam waktu tiga tahun ke delan. Jika sudah selesai, arus logistik antar daerah akan semakin lancar,” ujar Fitri.
Gubernur Kalsel bersama Menteri Lingkungan Hidup telah meninjau pembangunan Jembatan Pulau Laut tersebut di Tanah Bumbu pada Rabu (1/1), pembangunan jembatan itu menelan dana sekitar Rp5,9 triliun.
Baca juga: Realisasi retribusi parkir Dishub Banjarbaru lampaui target
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
“Pengembangan pembangunan kawasan Pelabuhan Mekar Putih Kotabaru dengan berbagai sarana dan prasarana merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas logistik dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur,” kata Kepala Dishub Kalsel Fitri Hernadi di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Dishub Kalsel gratiskan Trans Banjarbakula saat Haul Guru Sekumpul
Dia menyebutkan areal Pelabuhan Mekar Putih tersebut memiliki rata-rata kedalaman air laut lebih dari 20 meter, bahkan mampu menampung kapal dengan bobot 100.000-150.000 dead weight tonnage (DWT).
“Dalam rangka mengembangkan kawasan ekonomi khusus, tahap pembangunan pelabuhan yang berlangsung ini perlu pengawasan ketat dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Fitri menuturkan dengan potensi yang ada serta lokasi yang sangat strategis ini, Pelabuhan Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru ini memiliki potensi besar sebagai salah satu pusat aktivitas perdagangan internasional.
Ia mengungkapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 Kalsel, provinsi ini mendapatkan perhatian cukup serius pada berbagai proyek infrastruktur.
Baca juga: Balangan siapkan tiga posko untuk lancarkan Nataru
Proyek infrastruktur tersebut, kata Fitri, tidak hanya fokus pengembangan Pelabuhan Mekar Putih tetapi juga infrastruktur strategis lainnya seperti pembangunan jembatan penghubung Kotabaru-Batulicin, pembangunan Pelabuhan Laut Dalam, dan infrastruktur lainnya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur strategis ini menjadi peluang besar mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, utamanya untuk memperkuat posisi Kalimantan Selatan sebagai penyangga logistik bagi IKN.
“Terlebih saat ini dalam pembangunan Jembatan Pulau Laut penghubung dua kabupaten di Kalsel yang rencananya selesai dalam waktu tiga tahun ke delan. Jika sudah selesai, arus logistik antar daerah akan semakin lancar,” ujar Fitri.
Gubernur Kalsel bersama Menteri Lingkungan Hidup telah meninjau pembangunan Jembatan Pulau Laut tersebut di Tanah Bumbu pada Rabu (1/1), pembangunan jembatan itu menelan dana sekitar Rp5,9 triliun.
Baca juga: Realisasi retribusi parkir Dishub Banjarbaru lampaui target
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025