Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggencarkan gerakan masyarakat hidup sehat di setiap kelurahan dengan peran aktif puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda di Banjarmasin, Minggu, menyampaikan optimis gerakan ini bisa maksimal karena sudah ada satu kelurahan yang cukup berhasil.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Dia mengungkapkan Kelurahan Sungai Bilu di Banjarmasin Tengah masuk nominasi gerakan masyarakat hidup sehat tingkat provinsi pada 2024.
"Artinya sudah bisa diterapkan gerakan masyarakat hidup sehat melalui PHBS (perilaku bersih dan sehat) di daerah kita, buktinya Kelurahan Sungai Bilu ini," ujarnya.
Tentunya, kata Tabiun, keberhasilan tersebut tidak luput dari peran aktif puskesmas setempat yang rajin sosialisasi dan berkegiatan untuk kesehatan masyarakat.
"Gerakan ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat," ujarnya.
Adapun indikator gerakan masyarakat hidup sehat tersebut seperti melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, memeriksa kesehatan secara rutin, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
"Tidak buang air besar sembarangan istilah menggunakan jamban (Toilet) tersebut," ungkap dia.
Karena ini menjadi perhatian besar di Kota Banjarmasin sebagai kota seribu Sungai melalui gerakan Open Defecation Free (ODF) atau gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan yang sudah tersebar pada 44 kelurahan atau 82 persen dari 52 kelurahan.
Dikatakan dia, dengan tekad bersama, terutama peran aktif organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat dibantu puskesmas untuk mengawasi, memantau agar tidak ada lagi perilaku BAB sembarangan.
"Terkait indikator yang lainnya, kita gerakkan juga secara maksimal di tengah masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 32 kelurahan di Banjarmasin hentikan buang air besar sembarangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda di Banjarmasin, Minggu, menyampaikan optimis gerakan ini bisa maksimal karena sudah ada satu kelurahan yang cukup berhasil.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Dia mengungkapkan Kelurahan Sungai Bilu di Banjarmasin Tengah masuk nominasi gerakan masyarakat hidup sehat tingkat provinsi pada 2024.
"Artinya sudah bisa diterapkan gerakan masyarakat hidup sehat melalui PHBS (perilaku bersih dan sehat) di daerah kita, buktinya Kelurahan Sungai Bilu ini," ujarnya.
Tentunya, kata Tabiun, keberhasilan tersebut tidak luput dari peran aktif puskesmas setempat yang rajin sosialisasi dan berkegiatan untuk kesehatan masyarakat.
"Gerakan ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat," ujarnya.
Adapun indikator gerakan masyarakat hidup sehat tersebut seperti melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, memeriksa kesehatan secara rutin, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
"Tidak buang air besar sembarangan istilah menggunakan jamban (Toilet) tersebut," ungkap dia.
Karena ini menjadi perhatian besar di Kota Banjarmasin sebagai kota seribu Sungai melalui gerakan Open Defecation Free (ODF) atau gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan yang sudah tersebar pada 44 kelurahan atau 82 persen dari 52 kelurahan.
Dikatakan dia, dengan tekad bersama, terutama peran aktif organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat dibantu puskesmas untuk mengawasi, memantau agar tidak ada lagi perilaku BAB sembarangan.
"Terkait indikator yang lainnya, kita gerakkan juga secara maksimal di tengah masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 32 kelurahan di Banjarmasin hentikan buang air besar sembarangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024