Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi melakukan edukasi tentang "Down Syndrome" (kelaiman kromosom genetik 21) di Tabalong atau kabupaten paling utara provinsi setempat.

Mantan Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi Kesehatan itu saat reses, Rabu menjelaskan, bahwa down syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi ketika seseorang memiliki salinan ekstra dari kromosam.

Baca juga: TIK Potads mnta pemerintah hadir untuk anak Down Syndrome

"Kondisi tersebut menyebabkan berbagai masalah pada perkembangan fisik dan mental anak. Keadaan itu merupakan bawaan sejak anak masih dalam kandungan," jelas Firman.

Menurut dia, down syndrome tersebut memerlukan energi dan kesabaran ekstra bagi keluarga yang memiliki. "Termasuk di antaranya menepis stigma negatif atas anak down syndrome dan keluarganya," ujar Firman Yusi..

Oleh karenanya, tambah wakil rakyat kelahiran"Kota Minyak" (237 km utara Banjarmasin) ibukota Tabalong itu, keadaan tersebut memerlukan upaya terus-menerus  mengedukasi masyarakat tentang keberadaan anak-anak down syndrome.

"Kemudian bagaimana menyikapi keadaan tersebut hingga mereka tidak merasa terkucil dari lingkungannya," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi saat reses di Kabupaten Tabalong, Rabu (13/11/2024). (ANTARA/HO Dokumen Pribadi)

Firman Yusi yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel itu mengaku dalam reses tersebut banyak pula  aspirasi yang mereka (orang tua anak down syndrome) sampaikan terkait layanan dari pemerintah, baik bidang pendidikan maupun layanan kesehatan.

 

"Anak down syndrome sendiri harus secara berkala dilakukan terapi, baik terapi fisik, terapi wicara, terapi kerja maupun terapi ocupasi," demikian Firman Yusi.

Masa reses perdana anggota DPRD Kalsel masa jabatan 2024-2029 sejak 10 November lalu selama delapan hari dengan 16 titik kegiatan berupa tatap muka dengan warga masyarakat setempat.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024