Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Luas lahan kritis di Kalimantan Selatan berkurang seiring semakin berkurangnya aktivitas penebangan pohon secara liar maupun penanaman pohon yang digalakkan berbagai pihak di provinsi setempat.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, berkurangnya luas lahan kritis cukup signifikan meskipun datanya secara keseluruhan belum diterima.

"Kami meyakini luas lahan kritis di Kalsel berkurang cukup signifikan meski pun datanya belum ada karena tugas pendataan dilakukan Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai," ujarnya.

Disebutkan kadishut yang didampingi Sekretaris Dishut Rahmadin MY, data lahan kritis Kalsel yang dicatat BP DAS HL Barito tahun 2013, luasan lahan kritis mencapai 640,709 hektare.

Ditekankan, data itu dibuat tahun 2013 sehingga sudah bukan merupakan data terkini dan dipastikan sudah banyak perubahan mengingat sudah berlalu selama empat tahun.

"Kami meyakini luasan lahan kritis berkurang karena data itu tahun 2013 lalu, dan sekarang penebangan pohon liar sudah berkurang disamping banyak dilakukan penanaman," ucapnya.

Menurut dia, luas lahan kritis di Kalsel sebanyak 640,709 hektare terdiri dari 510,217 hektare masuk kategori kritis dan 130,491 hektare sangat kritis yang letaknya di dalam maupun luar hutan.

Sementara, lahan tidak kritis seluas 166,154 hektare, lahan potensi kritis. 1,5 juta hektare dan lahan agak kritis seluas 1,3 juta hektare sehingga lahan kritis dan tidak kritis totalnya 3,7 juta hektare.

"Langkah dilakukan sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) Dishut Kalsel tahun 2016-2020 yakni penanaman di dalam dan di luar kawasan hutan melalui rehabilitasi hutan dan lahan," ujar dia.

Dikatakan, Pemprov Kalsel melalui dishut komitmen mengurangi lahan kritis melalui kegiatan gerakan revolusi hijau penanaman pohon yang dicanangkan setiap hari Jumat.

"Pengurangan lahan kritis dilakukan melalui rehabilitasi hutan dan lahan melalui penanaman pohon luar kawasan hutan dan penanaman dilakukan Hutan Tanaman Industri," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017