Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Disdag Kalsel) membekali sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengenai penguasaan teknologi terutama akses dan survei pasar ekspor melalui internet pada 15-16 Oktober 2024.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disdag Provinsi Kalsel Muhammad Syarief di Banjarmasin, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Baca juga: Kalsel Expo tampilkan produk kreativitas alam dan makanan olahan
"Para pelaku UMKM yang tangguh menjadi fokus untuk menjadi aktor sentral penguasaan teknologi dan membantu pemerintah mencapai target ekonomi saat ini," kata Syarief.
Pada era digital, Syarief menuturkan kecepatan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat, sehingga setiap orang harus memahami penting penguasaan terhadap teknologi agar mampu menyerap pengetahuan secara maksimal.
Kemudian, menciptakan karya dengan lebih produktif dan kreatif, serta mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan masa depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Indonesia pada 2023 mencapai angka 5,90, meskipun meningkat namun Indonesia masih berada pada peringkat ke-82 dari 170 negara.
"Siklus peningkatan UKM produktivitas juga menyebar ke kalangan UMKM yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian nasional sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM," ungkap Syarief.
Baca juga: Kabupaten HSS promosikan komoditas unggulan pada misi dagang internasional
Sehingga, menurut Syarief. peran UMKM sangat penting untuk memberikan pemasukan berbentuk devisa bagi negara dan UMK di Indonesia sedang berkembang pesat.
Syarief menyebutkan UMK tidak hanya memasuki pangsa pasar skala nasional, tapi sudah masuk ke pasar ekspor, namun kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya sebesar 15,7 persen dengan pertumbuhan yang sangat terbatas.
Oleh karena itu, Syarief menekankan perlu ada strategi dan upaya bersama serta sinergi seluruh pemangku kebijakan untuk memacu UMKM masuk pasar ekspor melalui upaya mempromosikan dan mendorong produk masuk ke pasar global.
"Dalam rangka meningkatkan kesiapan UMKM menghadapi era digital, penyelenggaraan program Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet menjadi sangat penting," tutur Syarief.
Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis bagi para peserta agar mampu memasarkan produk hingga ke luar negeri.
Baca juga: Pemkab HSS minta tambahan kuota LPG guna atasi kekurangan stok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disdag Provinsi Kalsel Muhammad Syarief di Banjarmasin, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Baca juga: Kalsel Expo tampilkan produk kreativitas alam dan makanan olahan
"Para pelaku UMKM yang tangguh menjadi fokus untuk menjadi aktor sentral penguasaan teknologi dan membantu pemerintah mencapai target ekonomi saat ini," kata Syarief.
Pada era digital, Syarief menuturkan kecepatan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat, sehingga setiap orang harus memahami penting penguasaan terhadap teknologi agar mampu menyerap pengetahuan secara maksimal.
Kemudian, menciptakan karya dengan lebih produktif dan kreatif, serta mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan masa depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Indonesia pada 2023 mencapai angka 5,90, meskipun meningkat namun Indonesia masih berada pada peringkat ke-82 dari 170 negara.
"Siklus peningkatan UKM produktivitas juga menyebar ke kalangan UMKM yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian nasional sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM," ungkap Syarief.
Baca juga: Kabupaten HSS promosikan komoditas unggulan pada misi dagang internasional
Sehingga, menurut Syarief. peran UMKM sangat penting untuk memberikan pemasukan berbentuk devisa bagi negara dan UMK di Indonesia sedang berkembang pesat.
Syarief menyebutkan UMK tidak hanya memasuki pangsa pasar skala nasional, tapi sudah masuk ke pasar ekspor, namun kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya sebesar 15,7 persen dengan pertumbuhan yang sangat terbatas.
Oleh karena itu, Syarief menekankan perlu ada strategi dan upaya bersama serta sinergi seluruh pemangku kebijakan untuk memacu UMKM masuk pasar ekspor melalui upaya mempromosikan dan mendorong produk masuk ke pasar global.
"Dalam rangka meningkatkan kesiapan UMKM menghadapi era digital, penyelenggaraan program Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet menjadi sangat penting," tutur Syarief.
Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis bagi para peserta agar mampu memasarkan produk hingga ke luar negeri.
Baca juga: Pemkab HSS minta tambahan kuota LPG guna atasi kekurangan stok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024