Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menurunkan stunting hingga ke angka 12,75 persen pada periode September 2024.
“Tahun ini sudah mencapai target nasional 14 persen. Bahkan pada tiga bulan lalu sudah berada di angka 13,24 persen, dan sekarang di angka 12,75 persen,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Senin.
Baca juga: UPZ Bank Kalsel kolaborasi tingkatkan asupan gizi anak cegah stunting
Dia menjelaskan capaian ini berdasarkan hasil pengukuran dari total 12.365 balita atau 97,62 persen balita yang ada di Kabupaten Tapin, dan hasilnya diketahui sebanyak 1.577 balita yang masih mengalami stunting atau 12,75 persen.
“Kalau bisa kita targetkan turun hingga mencapai 10 persen sehingga anak-anak di Kabupaten Tapin sehat tanpa khawatir dengan resiko stunting. Capaian yang ada ini menjadi sebuah prestasi, kita baru saja menghadiri rapat koordinasi nasional percepatan penurunan stunting di Jakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Syarifuddin mengungkapkan, rapat koordinasi nasional itu menjadi kesempatan daerah menyerap dan mendengarkan kebijakan pemerintah pusat dalam hal penanganan kasus stunting yang nantinya akan kita tindaklanjuti tiap daerah.
Menurut dia, Pemkab Tapin telah melakukan berbagai upaya untuk penurunan stunting melalui anggaran yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Pemkab Tapin mengelola dana senilai Rp79,4 miliar untuk penanganan stunting pada periode 2024.
Ia berharap dengan anggaran yang telah dialokasikan setiap tahunnya, para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk mengentaskan kasus stunting melalui berbagai program, mulai dari pemberian makan tambahan, pemberian makanan bayi dan anak, pengawasan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, dan program lainnya.
"Kita upayakan penanganan stunting lebih optimal lagi dengan anggaran yang ada,” ujar Syarifuddin.
Baca juga: Banjarmasin terima dana insentif fiskal Rp5,7 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Tahun ini sudah mencapai target nasional 14 persen. Bahkan pada tiga bulan lalu sudah berada di angka 13,24 persen, dan sekarang di angka 12,75 persen,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Senin.
Baca juga: UPZ Bank Kalsel kolaborasi tingkatkan asupan gizi anak cegah stunting
Dia menjelaskan capaian ini berdasarkan hasil pengukuran dari total 12.365 balita atau 97,62 persen balita yang ada di Kabupaten Tapin, dan hasilnya diketahui sebanyak 1.577 balita yang masih mengalami stunting atau 12,75 persen.
“Kalau bisa kita targetkan turun hingga mencapai 10 persen sehingga anak-anak di Kabupaten Tapin sehat tanpa khawatir dengan resiko stunting. Capaian yang ada ini menjadi sebuah prestasi, kita baru saja menghadiri rapat koordinasi nasional percepatan penurunan stunting di Jakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Syarifuddin mengungkapkan, rapat koordinasi nasional itu menjadi kesempatan daerah menyerap dan mendengarkan kebijakan pemerintah pusat dalam hal penanganan kasus stunting yang nantinya akan kita tindaklanjuti tiap daerah.
Menurut dia, Pemkab Tapin telah melakukan berbagai upaya untuk penurunan stunting melalui anggaran yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Pemkab Tapin mengelola dana senilai Rp79,4 miliar untuk penanganan stunting pada periode 2024.
Ia berharap dengan anggaran yang telah dialokasikan setiap tahunnya, para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk mengentaskan kasus stunting melalui berbagai program, mulai dari pemberian makan tambahan, pemberian makanan bayi dan anak, pengawasan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, dan program lainnya.
"Kita upayakan penanganan stunting lebih optimal lagi dengan anggaran yang ada,” ujar Syarifuddin.
Baca juga: Banjarmasin terima dana insentif fiskal Rp5,7 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024