Wangiwangi, Sultra, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia akan membangun pusat kuliner di Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Pembangunan pusat kuliner di Desa Waha, Kecamatan Wangiwangi, merupakan bagian dari program sosial BI yang diluncurkan Gubernur BI Agus Martowardojo di Wangiwangi Jumat lalu," kata Koordinator Komunikasi BI Perwakilan Sultra, Dedy Prasetyo di Wangiwangi, Minggu.
Menurut dia, pembangunan pusat kuliner tersebut merupakan dukungan BI terhadap pengembangan pariwisata Wakatobi yang saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata unggulan Indonesia.
Pusat kuliner yang dibangun BI, kalak menjawab kesulitan para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendapatkan makanan khas Wakatobi, katanya.
"Dengan pusat kuliner, maka para wisatawan yang berkunjung di Wakatobi bisa dengan mudah mendapatkan makanan khas daerah," katanya.
Menurut dia, BI akan menyerahkan pengelolaan pusat kuliner pertama di Wakatobi tersebut kepada pemerintah setempat.
Selain makanan siap saji, pusat kuliner tersebut juga menjual oleh-oleh.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, jumlah wisatawan dalam dan luar negeri sudah mencapai 20.000 orang per tahun.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, Nadar, wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke Wakatobi berasal dari Inggris, Belanda, Swiss, dan Amerika, sedangkan wisatawan Australia dan negara Asia lainnya masih kurang./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Pembangunan pusat kuliner di Desa Waha, Kecamatan Wangiwangi, merupakan bagian dari program sosial BI yang diluncurkan Gubernur BI Agus Martowardojo di Wangiwangi Jumat lalu," kata Koordinator Komunikasi BI Perwakilan Sultra, Dedy Prasetyo di Wangiwangi, Minggu.
Menurut dia, pembangunan pusat kuliner tersebut merupakan dukungan BI terhadap pengembangan pariwisata Wakatobi yang saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata unggulan Indonesia.
Pusat kuliner yang dibangun BI, kalak menjawab kesulitan para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendapatkan makanan khas Wakatobi, katanya.
"Dengan pusat kuliner, maka para wisatawan yang berkunjung di Wakatobi bisa dengan mudah mendapatkan makanan khas daerah," katanya.
Menurut dia, BI akan menyerahkan pengelolaan pusat kuliner pertama di Wakatobi tersebut kepada pemerintah setempat.
Selain makanan siap saji, pusat kuliner tersebut juga menjual oleh-oleh.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, jumlah wisatawan dalam dan luar negeri sudah mencapai 20.000 orang per tahun.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, Nadar, wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke Wakatobi berasal dari Inggris, Belanda, Swiss, dan Amerika, sedangkan wisatawan Australia dan negara Asia lainnya masih kurang./f
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017