PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) membantu memasang saluran listrik bagi salah satu warga Desa Samba, Bakumpai, Kalteng bernama Surya.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki di Banjarbaru, Rabu, menuturkan Surya termasuk program bantuan pasang baru listrik (BPBL) yang merupakan bagian dari pemerintah memastikan setiap warga negara dapat menikmati listrik aman dan andal.
Baca juga: PLN Kalselteng audiensi ke Ombudsman Kalsel-Kalteng dengar aspirasi pelanggan
“Akses listrik adalah hak dasar yang harus dinikmati setiap warga negara termasuk Surya. Dengan adanya listrik masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, membantu menggapai pendidikan yang lebih baik, dan membuka peluang ekonomi baru,” kata Ahmad Syauki.
Program BPBL ini tidak hanya sekadar memberikan listrik, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat seperti Surya.
PLN UID Kalselteng menargetkan pemasangan listrik 5.735 rumah warga kurang mampu melalui program ini.
Hingga saat ini, sekitar 783 rumah telah menyala dari target 949 rumah pada tahap pertama.
Untuk tahap kedua sebanyak 2.197 rumah calon penerima bantuan telah masuk dalam proses pemenuhan administrasi dan kelaikan instalasi, sambung Syauki.
Adapun tujuan dari BPBL ini adalah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Pemerintah, melalui PLN, berkomitmen agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah-daerah terpencil seperti Desa Samba Bakumpai, dapat menikmati listrik.
"Kado HUT ke-79 RI ini bukan hanya memberikan cahaya di malam hari, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan bagi keluarga Surya dan masyarakat lainnya yang telah lama menanti hadirnya listrik di rumah mereka." tutur Syauki.
Baca juga: Foto - GM PLN IUD Kalselteng serahkan plakat ke Kajati Kalteng
Sementara itu, Surya (49) warga Desa Samba Bakumpai yang terletak 80 kilometer dari Kota Palangka Raya, dapat merasakan cahaya listrik di rumahnya.
Selama bertahun-tahun, Surya dan keluarga bergantung pada lampu minyak sebagai satu-satunya sumber penerangan di malam hari.
Namun, penggunaannya tidak hanya membatasi aktivitas mereka, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan, seperti gangguan pada paru-paru akibat menghirup asap pembakaran lampu secara terus-menerus.
Sehari-hari, dia bekerja sebagai petugas kebersihan di Kecamatan Katingan.
Rumah peninggalan orang tuanya telah lama tidak memiliki akses listrik, dan penghasilan yang ia peroleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada 2019, Surya mencoba menyambung listrik dari rumah kerabatnya agar anak-anaknya bisa belajar di malam hari.
Namun, perasaan sungkan sering menghantuinya setiap kali menyalakan lampu, karena harus berbagi listrik dengan tetangganya tersebut.
“Saya bersyukur ada saudara yang mau menyalurkan listrik, tapi keinginan untuk memiliki listrik sendiri tetap ada, terutama agar kami bisa menggunakan kulkas,” ujar Surya.
Baca juga: PLN Kalselteng temui dua Kajati perkuat sinergi layanan kelistrikan
Kehadiran listrik di rumah Surya akhirnya terwujud berkat program BPBL dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang dilaksanakan oleh PLN UID Kalselteng.
Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat tidak mampu di daerah-daerah yang sudah tersedia jaringan listrik PLN.
Bagi Surya, bantuan ini adalah kado terindah di momen HUT RI, yang memberinya harapan baru untuk masa depan keluarganya.
Dia juga ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan dirinya dengan adanya penerangan listrik ini.
“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Terima kasih kepada pemerintah, PLN serta semua pihak yang telah membantu. Mudah-mudahan saudara-saudara atau teman-teman yang lain juga bisa mendapatkan bantuan seperti ini,” tuturnya dengan penuh haru.
Sementara itu, Kepala Desa Samba Bakumpai Kilat mengapresiasi bantuan pemerintah melalui PLN atas tersambungnya listrik warganya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan juga PLN yang sudah membantu warga kami untuk menyediakan pemasangan listrik gratis yang memang sudah lama diidam-idamkan,” tukas Kilat di Desa Samba.
Kilat berharap PLN semakin banyak membantu hal serupa agar pemerataan listrik bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: PLN Kalselteng beri penghargaan kepada legiun veteran dan purna paskibra
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki di Banjarbaru, Rabu, menuturkan Surya termasuk program bantuan pasang baru listrik (BPBL) yang merupakan bagian dari pemerintah memastikan setiap warga negara dapat menikmati listrik aman dan andal.
Baca juga: PLN Kalselteng audiensi ke Ombudsman Kalsel-Kalteng dengar aspirasi pelanggan
“Akses listrik adalah hak dasar yang harus dinikmati setiap warga negara termasuk Surya. Dengan adanya listrik masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, membantu menggapai pendidikan yang lebih baik, dan membuka peluang ekonomi baru,” kata Ahmad Syauki.
Program BPBL ini tidak hanya sekadar memberikan listrik, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat seperti Surya.
PLN UID Kalselteng menargetkan pemasangan listrik 5.735 rumah warga kurang mampu melalui program ini.
Hingga saat ini, sekitar 783 rumah telah menyala dari target 949 rumah pada tahap pertama.
Untuk tahap kedua sebanyak 2.197 rumah calon penerima bantuan telah masuk dalam proses pemenuhan administrasi dan kelaikan instalasi, sambung Syauki.
Adapun tujuan dari BPBL ini adalah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Pemerintah, melalui PLN, berkomitmen agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah-daerah terpencil seperti Desa Samba Bakumpai, dapat menikmati listrik.
"Kado HUT ke-79 RI ini bukan hanya memberikan cahaya di malam hari, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan bagi keluarga Surya dan masyarakat lainnya yang telah lama menanti hadirnya listrik di rumah mereka." tutur Syauki.
Baca juga: Foto - GM PLN IUD Kalselteng serahkan plakat ke Kajati Kalteng
Sementara itu, Surya (49) warga Desa Samba Bakumpai yang terletak 80 kilometer dari Kota Palangka Raya, dapat merasakan cahaya listrik di rumahnya.
Selama bertahun-tahun, Surya dan keluarga bergantung pada lampu minyak sebagai satu-satunya sumber penerangan di malam hari.
Namun, penggunaannya tidak hanya membatasi aktivitas mereka, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan, seperti gangguan pada paru-paru akibat menghirup asap pembakaran lampu secara terus-menerus.
Sehari-hari, dia bekerja sebagai petugas kebersihan di Kecamatan Katingan.
Rumah peninggalan orang tuanya telah lama tidak memiliki akses listrik, dan penghasilan yang ia peroleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada 2019, Surya mencoba menyambung listrik dari rumah kerabatnya agar anak-anaknya bisa belajar di malam hari.
Namun, perasaan sungkan sering menghantuinya setiap kali menyalakan lampu, karena harus berbagi listrik dengan tetangganya tersebut.
“Saya bersyukur ada saudara yang mau menyalurkan listrik, tapi keinginan untuk memiliki listrik sendiri tetap ada, terutama agar kami bisa menggunakan kulkas,” ujar Surya.
Baca juga: PLN Kalselteng temui dua Kajati perkuat sinergi layanan kelistrikan
Kehadiran listrik di rumah Surya akhirnya terwujud berkat program BPBL dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang dilaksanakan oleh PLN UID Kalselteng.
Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat tidak mampu di daerah-daerah yang sudah tersedia jaringan listrik PLN.
Bagi Surya, bantuan ini adalah kado terindah di momen HUT RI, yang memberinya harapan baru untuk masa depan keluarganya.
Dia juga ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan dirinya dengan adanya penerangan listrik ini.
“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Terima kasih kepada pemerintah, PLN serta semua pihak yang telah membantu. Mudah-mudahan saudara-saudara atau teman-teman yang lain juga bisa mendapatkan bantuan seperti ini,” tuturnya dengan penuh haru.
Sementara itu, Kepala Desa Samba Bakumpai Kilat mengapresiasi bantuan pemerintah melalui PLN atas tersambungnya listrik warganya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan juga PLN yang sudah membantu warga kami untuk menyediakan pemasangan listrik gratis yang memang sudah lama diidam-idamkan,” tukas Kilat di Desa Samba.
Kilat berharap PLN semakin banyak membantu hal serupa agar pemerataan listrik bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: PLN Kalselteng beri penghargaan kepada legiun veteran dan purna paskibra
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024