Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah terjun langsung melakukan intervensi ke lapangan, untuk memastikan warganya terhindari dari indikasi stunting.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa mengunjungi beberapa ibu hamil, anak usia di bawah 5 tahun dan keluarga yang anaknya kurang dari 2 tahun dalam rangka audit stunting," katanya di Banjarmasin Selasa.
Baca juga: TPPS Banjar gelar diseminasi audit kasus stunting
Dia ingin tahu apa yang menjadi penyebab di sebuah keluarga itu beresiko stunting, dilihat dari kondisi ibu hamilnya seperti apa, dan faktor-faktor lain.
Lokus audit kasus stunting Tahap 2 kali ini menyasar beberapa keluarga dan ibu Hamil beresiko stunting yang ada di kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Didampingi Taufik Rivani (Asisten II Ekonomi Pembangunan), M. Helfianoor (Kepala DPPKBPM), Nuryadi (Kadinsos), Norrahmawati (Camat Banjarmasin Utara) bersama jajaran TP2S yang ada, Siti Wasilah juga menyerahkan bantuan berupa bingkisan dan paket sembako bagi keluarga kasus stunting.
Ia menuturkan bahwa indikasi stunting harus dicegah sedini mungkin agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di dalam sebuah keluarga.
"Dari sini kita bisa mendapat informasi tentang apa yang harus jadi perhatian khusus pada anggota keluarga, tadi sudah kita sampaikan juga bantuan dan nasihat-nasihat supaya anak-anak yang masuk dalam kategori stunting ini bisa kita dorong pertumbuhan dan perkembangannya," jelas Wasilah.
Baca juga: Bupati Tanah Bumbu minta SKI revisi data stunting
Nurmina, salah satu warga yang dikunjungi isteri Walikota Banjarmasin itu pun nampak senang dengan kehadiran beliau. Dirinya saat ini diketahui tengah hamil usia delapan bulan, namun setelah dilakukan pengecekan dan pengukuran didapati bahwa sang ibu ternyata kekurangan asupan gizi.
"Kenapa ini jadi perhatian khusus kita, pas diukur lingkar lengan ibu ini ternyata kurang gizi, tentu ini akan berdampak pada anaknya juga nanti. Tadi setelah dihitung perkiraan berat bayinya kurang dari 2,5. Untuk itu ulun mohon lawan bapak (suaminya) perhatikan ibunya supaya mau makan," pesan Wasilah disela-sela intervensi.
Oleh karena itu, dirinya mengingatkan kepada calon pengantin maupun ibu hamil agar rutin memeriksakan kondisi.
"Ini ada bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kecukupan gizi dan nutrisi ibunya agar lebih bersemangat supaya anaknya nanti terlahir sehat tidak stunting," timpalnya lagi.
"Lalu pemberian Asi nya nanti juga mohon diperhatikan, tentu akan didampingi bu dokter dari puskesmas. Jadi ibu harus sehat bapaknya juga diperhatikan kesehatan istrinya, termasuk soal surat menyurat (bpjs, red) diperhatikan sehingga pada saat melahirkan nanti insyaallah semua terbantu, proses persalinan lancar dan anaknya tumbuh sehat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Alhamdulillah hari ini kita bisa mengunjungi beberapa ibu hamil, anak usia di bawah 5 tahun dan keluarga yang anaknya kurang dari 2 tahun dalam rangka audit stunting," katanya di Banjarmasin Selasa.
Baca juga: TPPS Banjar gelar diseminasi audit kasus stunting
Dia ingin tahu apa yang menjadi penyebab di sebuah keluarga itu beresiko stunting, dilihat dari kondisi ibu hamilnya seperti apa, dan faktor-faktor lain.
Lokus audit kasus stunting Tahap 2 kali ini menyasar beberapa keluarga dan ibu Hamil beresiko stunting yang ada di kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Didampingi Taufik Rivani (Asisten II Ekonomi Pembangunan), M. Helfianoor (Kepala DPPKBPM), Nuryadi (Kadinsos), Norrahmawati (Camat Banjarmasin Utara) bersama jajaran TP2S yang ada, Siti Wasilah juga menyerahkan bantuan berupa bingkisan dan paket sembako bagi keluarga kasus stunting.
Ia menuturkan bahwa indikasi stunting harus dicegah sedini mungkin agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di dalam sebuah keluarga.
"Dari sini kita bisa mendapat informasi tentang apa yang harus jadi perhatian khusus pada anggota keluarga, tadi sudah kita sampaikan juga bantuan dan nasihat-nasihat supaya anak-anak yang masuk dalam kategori stunting ini bisa kita dorong pertumbuhan dan perkembangannya," jelas Wasilah.
Baca juga: Bupati Tanah Bumbu minta SKI revisi data stunting
Nurmina, salah satu warga yang dikunjungi isteri Walikota Banjarmasin itu pun nampak senang dengan kehadiran beliau. Dirinya saat ini diketahui tengah hamil usia delapan bulan, namun setelah dilakukan pengecekan dan pengukuran didapati bahwa sang ibu ternyata kekurangan asupan gizi.
"Kenapa ini jadi perhatian khusus kita, pas diukur lingkar lengan ibu ini ternyata kurang gizi, tentu ini akan berdampak pada anaknya juga nanti. Tadi setelah dihitung perkiraan berat bayinya kurang dari 2,5. Untuk itu ulun mohon lawan bapak (suaminya) perhatikan ibunya supaya mau makan," pesan Wasilah disela-sela intervensi.
Oleh karena itu, dirinya mengingatkan kepada calon pengantin maupun ibu hamil agar rutin memeriksakan kondisi.
"Ini ada bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kecukupan gizi dan nutrisi ibunya agar lebih bersemangat supaya anaknya nanti terlahir sehat tidak stunting," timpalnya lagi.
"Lalu pemberian Asi nya nanti juga mohon diperhatikan, tentu akan didampingi bu dokter dari puskesmas. Jadi ibu harus sehat bapaknya juga diperhatikan kesehatan istrinya, termasuk soal surat menyurat (bpjs, red) diperhatikan sehingga pada saat melahirkan nanti insyaallah semua terbantu, proses persalinan lancar dan anaknya tumbuh sehat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024